Liputan6.com, Surabaya - Tak ada lagi namanya Gang Dolly yang dulu terletak di Jalan Kupang Gunung Timur, Surabaya, Jawa Timur. Kini, kampung eks lokalisasi Dolly yang dulunya terkenal dengan hal negatif itu sudah banyak berubah.
Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya, Komunitas Bicara serta didukung masyarakat Putat Jaya berhasil menyulap kampung itu menjadi tempat ajang kompetisi futsal selama bulan Ramadan. Kompetisi ini dikhususkan untuk anak-anak antar RT se-Putat Jaya di Kecamatan Sawahan.
Kompetisi rangkaian kegiatan "Dolly Saiki Fest 2017" itu dibuka Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal dan ditandai dengan tendangan pertama ke arah gawang.
"Kita semua patut bangga kepada kegigihan Ibu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) yang berjuang keras untuk menyelamatkan generasi muda di lingkungan eks lokalisasi ini," ujar M Iqbal didampingi Kepala Dinas Pemuda dan Olah raga M Afghani Wardana usai pembukaan, Jumat malam, 9 Juni 2017.
Advertisement
Baca Juga
Iqbal dalam sambutannya menaruh harapan besar kepada anak-anak di eks lokalisasi yang sekarang sudah terbebas dari "polusi" itu untuk ke depannya menuai prestasi olahraga hingga level internasional.
"Siapa tahu nanti lahir Ronaldo Ronaldo dari Kelurahan Putat Jaya, siapa tahu ya siapa tahu. Dan kita tidak ada yang tahu jika nantinya juga lahir kapolrestabes dan wali kota hingga pemimpin nasional dari sini," kata Iqbal.
Iqbal menjelaskan, kegiatan ini juga sebagai upaya mempromosikan kampung yang dulunya sebagai lingkungan prostitusi, namun kini sudah sangat jauh berubah.
"Dolly sudah berubah, ini merupakan konsep rekayasa sosial yang dilakukan Pemkot Surabaya yang di-support masyarakat. Dolly Saiki Fest 2017 ingin menyampaikan ke dunia bahwa Dolly sekarang sudah berubah, sudah luar biasa ke arah positif," ucap Iqbal.
Pertadingan yang dimulai usai salat tarawih ini diikuti sekitar 15 tim. Kompetisi ini memanfaatkan arena futsal yang dibangun di Jalan Kupang Gunung Timur atau yang dulunya dikenal sebagai Gang Dolly.
Sebelum jadi arena futsal, lokasi itu adalah bangunan wisma yang menjajakan PSK. Setelah Gang Dolly "game over", Pemkot Surabaya membelinya dan merobohkan untuk kemudian disulap sebagai tempat olahraga futsal bagi anak-anak.
Â