Sukses

2 Warga Eropa Keliling Dunia dengan Bersepeda Mampir di Brebes

Mereka mengawali perjalanan keliling dunia dengan sepeda itu dari Inggris sejak 11 Agustus 2016.

Liputan6.com, Brebes - Suasana sepi terlihat di Kompleks Kantor Bupati Brebes, Jawa Tengah, yang berada kawasan pantura Jalan Pangeran Diponegoro, Kamis, 8 Juni 2017 malam Jumat kliwon. Hanya ada beberapa penjaga atau satpam yang bersiaga di pos pengamanan.

Malam itu sekitar pukul 20.00 WIB, dua warga negara asing (WNA) singgah di Kompleks Kantor Bupati Brebes untuk melepas lelah. Ed Rodgers (34) dan Vera (25) sedang dalam perjalanan berkeliling dunia dengan mengayuh sepeda. Keduanya merupakan warga Inggris dan Finlandia.

Menurut kedua WNA tersebut, Indonesia merupakan negara ke-25 yang mereka singgahi dalam tur keliling dunia dengan bersepeda. Ed Rodgers asal Inggris dan Vera asal Finlandia itu melakukan perjalanan dalam rangka aksi kemanusiaan untuk menggalang dukungan donasi obat-obatan bagi warga yang terdampak konflik dan bencana.

Sebelum beristirahat di Kompleks Kantor Bupati Brebes, dua warga Eropa itu awalnya terlihat sedang beristirahat di trotoar pinggir jalur pantura, tepatnya di depan Kantor Bupati Brebes.

Kebetulan, lokasi kompleks kantor bupati tak jauh dari press room yang digunakan para jurnalis sebagai basecamp. Malam itu, ada beberapa jurnalis yang melihat dua bule yang duduk di pinggir trotoar, lantas kemudian mempersilakan mereka untuk singgah dan beristirahat di press room.

Sembari menikmati minuman teh manis dan cairan isotonik yang disuguhkan, keduanya menceritakan tentang perjalanan keliling dunia dengan bersepeda yang tengah dijalaninya.

2 dari 2 halaman

Melintasi 25 Negara

Ed, sapaan akrab Ed Rodgers, mengatakan mereka mengawali perjalanan keliling dunia dengan sepeda itu dari Inggris sejak 11 Agustus 2016. Hingga kini, sudah ada 25 negara yang telah dilalui, termasuk Indonesia.

Sejumlah negara yang telah dilintasi itu, yakni Belgia, Luxemburg, Prancis, Jerman, Austria, Slovakia, Hungaria, Serbia, Bulgaria, dan Turki. Mereka kemudian menyusuri beberapa negara di Benua Asia. Di antaranya, India, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, Myanmar, Pakistan, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

"Kami memulai perjalanan ini sejak 11 Agustus 2016 lalu dari Inggris. Perjalanan kami ini akan berakhir di Australia," ucap Ed.

Ed yang mengaku berprofesi sebagai tenaga teknologi informasi di salah satu perusahaan di Inggris itu sangat menikmati perjalanannya hampir sepuluh bulan lamanya.

"Ya, saya nikmati perjalanan ini, meskipun cuaca tak menentu. Semangat saya masih berkobar untuk menyelesaikan misi ini," kata dia.

Adapun Vera mengaku, dalam perjalanannya keliling dunia dengan sepeda, ia tidak mengalami masalah serius. Masalah yang sering dihadapi hanya kerusakan sepeda yang dinaikinya.

"Dan ini bisa kami atasi selama di perjalanan," tutur gadis berambut pirang yang merupakan mahasiswi Jurusan Filsafat di Universitas Finlandia itu.

Selama perjalanan di Indonesia, lanjut Vera, ia disambut hangat masyarakat setempat. Menurut dia, orang-orang di Indonesia memiliki tipikal pribadi yang ramah dan sopan.

"Seperti yang dibicarakan rekan saya di sana, kalau orang Indonesia ramah-ramah dan sopan. Ya, seperti kalian ini," kata Vera.

Baik Vera maupun Ed mengaku, dalam menjalankan misi keliling dunia itu, mereka tidak meminta izin kepada keluarganya. Namun, keluarga akhirnya mengetahui dari publikasi mereka di media sosial. Dalam perjalanan itu, mereka juga lebih memilih beristirahat di penginapan yang murah.

Sebab, perjalanan keliling dunia yang tengah dilakoninya itu memakai uang pribadinya sendiri. Tak ada pula sponsor dari perorangan maupun perusahaan. "Jadi harus berhemat selama di perjalanan, termasuk memilih tempat istirahat," Vera menjelaskan.

Mereka pun berharap aksi kemanusiaan yang dilakukan itu dapat berakhir sukses dengan finis di Australia. "Kami mohon doanya ya, semoga bisa lancar sampai ke Australia," tutur dia.

Tak kurang dari satu jam, dua bule itu kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri jalur pantura Brebes menuju ke arah timur, Surabaya. "Semoga ini menjadi pertemuan yang berkesan dan menjadi kenang-kenangan kita bersama," Vera memungkasi.

Â