Liputan6.com, Tegal - Beralasan kangen keluarga dan ingin pulang saat Lebaran, Abdul Rohman (34), seorang tahanan kasus pencurian nekat kabur dari sel penjara pada Sabtu sore, 11 Juni 2017.
Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tegalandong, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah itu sempat merasakan kebebasan selama 4,5 jam sebelum kembali ditangkap petugas.
Informasi yang diterima Liputan6.com, Abdul kabur dari Lapas Slawi sekitar pukul 16.30 WIB. Ia memanjat tembok setinggi 6 meter yang dikelilingi kawat berduri dan kemudian melompatinya.
Usaha melarikan diri itu ternyata diketahui petugas keamanan lapas. Saat itu juga terjadi aksi kejar-kejaran. Namun, sejumlah petugas kehilangan jejak Abdul saat melewati sekitar kantor Setda Kabupaten Tegal.
‎
Para petugas akhirnya berpencar menjadi dua tim pencarian dan pengejaran. Satu tim mencari ke kediaman tahanan kabur itu di Bojong, Kabupaten Tegal, sedangkan yang lainnya mencari Abdul di sebuah rumah kos di Panggung, Kota Tegal.
Â
Dalam proses pencarian itu, petugas keamanan melihat Agus sedang duduk-duduk di Stasiun Slawi. Kemungkinan dirinya ingin kabur menggunakan kereta api.
Baca Juga
Advertisement
Sekitar pukul 21.00 WIB, Abdul kembali ditangkap dan dijebloskan ke Lapas Slawi tanpa perlawanan berarti. Niatnya melepas kangen dengan keluarga jadi pupus dan bahkan ia terancam hukuman yang lebih berat karena berusaha melarikan diri dari Lapas.
"Sebelum kabur, pelaku ini berpura-pura minta izin buang sampah di belakang tahanan Blok A. Tapi kok malah kabur dengan memanjat tembok itu," ucap Kepala Lapas Slawi, Yang Rusmanto, Minggu, 12 Juni 2017.
Yang mengaku sempat curiga dengan gerak-gerik Abdul saat meminta izin petugas ingin membuang sampah. Raut wajahnya saat itu gugup dan tak berani melihat wajah petugas keamanan yang sedang berjaga.
"Karena lama buang sampahnya, petugas pun menyusul pelaku. Tapi apa, pelaku ini malah sudah berada di atasnya tembok dan akan melompat ke bawah. Saat itu juga petugas langsung melakukan pengejaran," kata dia.
‎
Yang menyatakan, tahanan yang sempat kabur itu diketahui tak membawa uang ataupun alat apa pun untuk memanjat. Meski begitu, ia menduga upaya pelarian itu sudah direncanakan jauh-jauh hari.
"Ya dugaan kami ini sudah direncanakan oleh pelaku yang berniat untuk kabur," imbuhnya.
Alasan pelaku kabur, lanjut dia, karena tidak pernah dibesuk oleh keluarganya. Pelaku diketahui sudah empat bulan ditahan dan sedang menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Slawi.
‎"Pengakuannya kenapa kok kabur karena kangen keluarga karena sejak masuk (lapas) belum pernah dibesuk di sini," katanya.
Setelah ditangkap kembali, pelaku untuk sementara waktu di‎tempatkan di sel isolasi. Sedangkan, 325 tahanan dan narapidana lainnya dipastikan aman.
"Keamanan sudah maksimal, hanya sebagai antisipasi untuk lebih waspada dan meningkatkan pengamanan," kata Yang.