Liputan6.com, Indragiri Hilir - Desa Pulau Palas, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, punya tradisi unik dalam membangunkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah sahur. Bukannya tukang ronda atau sekumpulan pemuda, tugas ini dilakukan oleh belasan pasang pengantin lengkap dengan baju serta riasannya.
Tradisi ini sudah berlangsung lama dan selalu dijaga dari generasi ke generasi sejak 1970. Untuk menjaganya tetap lestari, kegiatan ini dilombakan oleh desa dimaksud, di mana setiap RT ataupun mengutus perwakilannya.
Kegiatan ini kemudian dilombakan pada Minggu 11 Juni 2017 dini hari. Kegiatan ini bertajuk Festival Tradisi Penganten Sahur.
Advertisement
"Kegiatan ini dihadiri Kapolres Indrgiri Hilir AKBP Dolifar Manurung, pejabat Polres dan camat setempat," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo SIK ini di Pekanbaru, Minggu 11 Juni 2017.
Baca Juga
Guntur menerangkan, festival ini bertujuan membangunkan warga agar tidak ketiduran pada jam sahur dan bisa makan sebagai persiapan puasa siangnya. Adapun pengantinnya adalah laki-laki yang dirias menjadi sepasang pengantin pria dan wanita.
Setiap RT dan RW di desa itu mengutus perwakilannya. Sengaja pengantin wanitanya bukan perempuan karena kegiatan sudah larut malam, di mana juga bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
"Jadi sepasang pengantinnya adalah laki-laki. ‎Ini sebagai kearifan lokal dan sudah berlangsung lama, semenjak tahun 1970. Masyarakat setempat selalu melestarikan dan menyelenggarakannya pada setiap Ramadhan, khususnya pada malam minggu," ucap Guntur.
Pada pelaksanaan Minggu ini, ada 12 pasang pengantin yang ikut festival. Kriteria yang dinilai adalah kecantikan dan keserasian pasangan pengantin serta singgasana tempat pengantin diarak sekeliling desa.
Dalam kegiatan itu, AKBP Dolifar Manurung didaulat memberikan sambutan. Dia mengatakan bahwa kegiatan ini adalah suatu hal yang sangat positif dan berharap tradisi ini dapat dilestarikan hingga menjadi event wisata lokal.
Untuk itu Kapolres menyatakan apresiasinya kepada masyarakat Desa Pulau Palas dan panitia penyelenggara, dan berharap tidak ada kendala dalam pelaksanaannya.
Untuk mengamankan kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 7.000 pengunjung ini, AKBP Dolifar menyebut pihaknya menurunkan 60 personel dibantu oleh TNI dan panitia setempat.
"Festival Budaya Penganten Sahur selesai dilaksanakan pukul 02.30 WIB, dalam keadaan aman terkendali, dan dilanjutkan dengan makan sahur bersama," kata Dolifar.