Liputan6.com, Yogyakarta - Beragam inovasi terus digelontorkan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Terinspirasi dari pengalaman sehari-hari, empat mahasiswa menggagas jas hujan unik yang diklaim bisa melindungi bagian atas, bawah, hingga dalam penggunanya dari kebasahan akibat hujan.
Jas hujan multifungsi itu dinamakan Jansel. Adapun mahasiswa penciptanya adalah para mahasiswa fakultas geografi yang terdiri dari Ikhwan Arbi Kurniawan, Aji Purnomo, Syiva Fauzia Lestari, dan Dwiana Wulandari.
Ketua tim, Arbi Kurniawan mengatakan Jansel merupakan produk jas hujan model atasan jaket dan bawahan yang mampu melindungi tubuh dan ransel sekaligus. Jansel ini salah satu karya yang lolos didanai Dikti pada ajang PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K) pada 2017.
Menurutnya, kelebihan dari Jansel ini tidak hanya melindungi tubuh tetapi juga melindungi barang-barang di dalam ranselnya. "Model jas hujan yang berkembang saat ini hanya model atasan jaket dan bawahan yang dapat melindungi tubuh. Kalaupun dipaksakan untuk menutupi ransel yang dibawa, maka akan terasa sempit dan memicu robeknya jas hujan," ujar Arbi, Rabu (14/6/2017).
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan model jas hujan “kelelawar” yang banyak di pasaran bisa saja melindungi tubuh dan ransel. Namun, pemakaiannya kurang nyaman, tidak trendi dan kaki masih basah karena terkena hujan.
"Jansel ini juga dapat digunakan untuk menggantikan penggunaan bag rain cover agar efisien," katanya.
Syiva selaku Manajer Pemasaran menjelaskan Jansel tidak hanya mengedepankan fungsi, tetapi memiliki desain yang fashionable. Pilihan warna yang variatif dan bahan yang ringan, halus, kuat, dan tentunya antiair.
Model Jansel ini mampu melindungi tubuh dan ransel dengan volume maksimal ransel sebesar 25 liter. Kualitas jas hujan Jansel dilengkapi dengan lem pelapis di setiap jahitan agar air hujan tidak merembes.
"Jansel pun dibanderol dengan harga lebih murah dari model jas hujan yang beredar di pasaran, di samping segala kelebihannya," tutur Syiva.