Liputan6.com, Jambi - Warga Kota Jambi melewati Ramadan 2017 dengan penuh tantangan. Beberapa kali bencana banjir melanda sebagian wilayah di Kota Jambi. Tak hanya itu, ujian bulan puasa bertambah dengan seringnya mati listrik.
Bencana banjir terparah terjadi pada Rabu dini hari, 14 Juni 2017. Hujan lebat yang terjadi sejak Selasa malam, 13 Juni 2017, menyebabkan sejumlah perumahan warga diterjang banjir dengan ketinggian satu meter lebih. Sejumlah warga bahkan sampai lupa makan sahur karena panik akibat banjir yang datang tiba-tiba.
Banjir bahkan sampai merusak tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II Jambi. Akibatnya, puluhan napi dan tahanan kabur menjelang sahur.
Advertisement
"Saya sampai minta anak saya keluar bantu keluarga yang perumahannya kena banjir. Kali ini paling parah dibanding kejadian banjir yang sudah-sudah," ujar Suwarjono (56), salah seorang warga Bagan Pete, Kota Jambi, Rabu malam, 14 Juni 2017.
Baca Juga
Menurut pensiunan PNS ini, Kota Jambi sejak tiga tahun terakhir memang makin sering diterjang banjir. Saat hujan lebat tiba, bisa dipastikan daerah rendah akan kebanjiran. Kondisi tersebut diperparah dengan seringnya mati listrik, khususnya saat Ramadan.
Suwarjono berharap baik Pemprov maupun Pemkot Jambi segera mencari solusi agar banjir di Kota Jambi maupun mati listrik segera teratasi. Apalagi, sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri.
"Tahun-tahun sebelumnya takut harga sembako dan barang-barang mahal saat puasa dan Lebaran. Tahun ini, kami takut tiba-tiba banjir datang. Ditambah jika mati listrik mendadak, makin berat ujian puasa kami. warga Jambi," ucap pria yang akrab disapa Pak Jono ini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Hamdan mengatakan, banjir yang terjadi pada Rabu dini hari merendam sekitar 1.063 rumah warga Kota Jambi. Sebagian lokasi yang terendam adalah kawasan perumahan.
Di antaranya adalah perumahan Bougenville, perumahan Namura, perumahan Kembar Lestari. dan beberapa lokasi perumahan lainnya. BPBD Jambi juga menyiagakan sejumlah petugas di lokasi rawan.
"Kita juga meminta aparat RT untuk mendata warga yang menjadi korban banjir," ujar Hamdan.
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini: