Liputan6.com, Kupang - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur menetapkan serangan belalang kembara sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Rapat pada Rabu, 14 Juni 2017 itu dipimpin langsung oleh bupati dan digelar untuk mencari jalan keluar penanggulangan hama belalang yang menyerbu wilayah itu.
"Iya, kita sudah gelar rapat berbagai sektor dan tetapkan peristiwa ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB)," ujar Bupati Sumba Timur, Gideon Mbiliyora, kepada Liputan6.com, Kamis, 15 Juni 2017.
Menurut Bupati, pihaknya sudah mengerahkan seluruh pemangku kepentingan untuk menangani meluasnya serangan belalang. Saat ini, kata Gideon, belalang sudah menyerang persawahan warga.
"Seluruh instansi termasuk BNPBD terlibat. Kita semprot menggunakan pestisida," kata Gideon.
Baca Juga
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah pusat. Dia berharap, Pemprov NTT dan pemerintah pusat dapat membantu penyelesaian persoalan hama belalang kembara yang saat ini sudah meluas.
Populasi belalang kembara melonjak diduga akibat kemarau panjang. Predator alami belalang kembara tidak tahan dengan kemarau, sehingga populasi belalang kembara tidak terbendung.
Belalang kembara adalah hama pemakan rumput-rumputan. Di Sumba Timur, mereka memakan rumput, jagung, hingga padi. Tak heran jika pemerintah mengkhawatirkan serangan itu dapat mengancam ketahanan pangan warga.
Pada Sabtu, 10 Juni 2017, belalang kembara menyerbu Bandara Umbu Mehang Kunda dan memenuhi landasan. Akibatnya, pendaratan pesawat sempat tertunda karena landasan harus lebih dulu dibersihkan. Terakhir, ribuan belalang kembara mulai memasuki pasar, kebun warga, serta rumah warga.
Â
Advertisement
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: