Liputan6.com, Semarang - Semarang sebagai kota di perlintasan arus mudik sekaligus menjadi titik lelah bagi para pemudik yang berasal dari Jakarta menuju berbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berikut beberapa rekomendasi jika tengah singgah di Semarang.
Kuliner Semarang
Soto Bangkong
Advertisement
Alamat: Perempatan Bangkong, Jalan Brigjen Sudiarto, Semarang.
Soto Bangkong adalah soto Semarang asli, dengan menggunakan ayam kampung sebagai bahan utama. Berada di tengah kota menjadikan Soto Bangkong sangat ikonik. Tepat sebagai persinggahan bagi yang hendak melanjutkan ke perjalanan ke Purwodadi, Blora, dan arah timur bagian selatan.
Untuk yang menuju ke arah selatan seperti Yogya, Solo, Salatiga sudah ada pula cabang Soto Bangkong dengan tempat yang lebih lapang baik tempat parkir maupun ruangan makan. Cabang berada di Jalan Setiabudi yang merupakan exit Tol Semarang.
Mangut Welut
Alamat: Jalan Kyai Saleh, Semarang.
Menu ini adalah varian dari mangut khas Semarang, namun bahan utamanya adalah belut panggang. Pas bagi mereka yang berselera pedas.
Baca Juga
Tahu Gimbal
Alamat: Taman Menteri Supeno Semarang.
Kuliner yang tengah nge-hits dan menjadi ikon Semarang. Bahan dasarnya adalah rempeyek udang yang digoreng setengah matang diramu dengan rajangan lembut kol, tauge, seledri dan tahu goreng, disiram bumbu kacang. Sangat pas di kantong bagi yang hobi berburu street food atau kuliner kaki lima.
Pujasera Simpang Lima
Alamat: Kawasan Simpang Lima, Semarang.
Jalur Pedestrian yang mengelilingi Simpang Lima, sudah disulap menjadi surga kuliner. Berbagai menu tersedia, mulai dari bebek goreng, ayam goreng, menu-menu khas Semarang hingga makanan modern semacam Zouppa Soup. Pengunjung tinggal memilih dengan harga yang tak mencekik leher dan suasana yang familier.
Toko Oen
Alamat: Jalan Pemuda, Semarang.
Ini adalah sebuah rumah makan legendaris yang sudah ada sejak era kolonial Belanda. Saat ini yang menjadi menu andalan dan tak bisa ditemui di tempat lain adalah es krim. Berbagai varian es krim tersaji di toko ini.
Oleh-oleh SemarangÂ
Mengunjungi suatu kota lebih sah jika membeli buah tangan atau oleh-oleh. Yang paling lazim adalah oleh-oleh berupa camilan atau makanan kecil.
Jika tengah melewati Semarang, sempatkan mampir di Pusat Oleh-oleh Jalan Pandanaran. Di kawasan ini semua camilan khas Semarang tersedia. Apa saja?
1. Loenpia
Alamat: Loenpia Delight dan Loenpia Express di Jalan Gajah Mada, Loenpia Mbak Lien di Jalan Pemuda, Loenpia Semarang (Jalan Pemuda), atau Loenpia Mataram, juga Loenpia Gang Lombok.
Loenpia atau lumpia adalah jenis camilan yang merupakan perpaduan dan hasil negosiasi dua kultur, yakni Jawa dan Cina. Selengkapnya tentang loenpia bisa baca di sini.Â
Ada beberapa sentra penjualan loenpia. Yang paling terkenal dan memiliki garis keturunan dengan loenpia generasi pertama adalah Loenpia Delight dan Loenpia Express di Jalan Gajah Mada, kemudian Loenpia Mbak Lien di Jalan Pemuda Semarang. Namun, ada pula loenpia yang tak kalah ngetop, misalnya Loenpia Semarang (Jalan Pemuda), atau Loenpia Mataram, juga Loenpia Gang Lombok.
2. Bandeng Presto
Alamat: Sentra Bandeng Presto Jalan Pandanaran, Semarang.
Adalah olahan ikan bandeng yang dikukus dengan bumbu rempah dalam panci bertekanan sangat kuat (presto). Cita rasa bandeng presto menjadi menonjol rempahnya dan tidak terganggu keberadaan durinya, karena dengan teknologi presto menjadikan makanan ini memiliki duri lunak.
3. Wingko Babat
Alamat: Jalan Pandanaran dan berbagai lokasi.
Adalah camilan berbahan tepung beras ketan yang dipadu dengan kelapa. Sejatinya makanan ini berasal dari daerah Bubat (Bojonegoro), namun berkembang dan menemukan bentuk sempurnanya di Semarang.Â
4. Moci
Alamat:Â Jalan Pandanaran, Semarang.
Kue moci serupa dengan kue yanko di Yogyakarta. Yang membedakan adalah bentuk utamanya, di mana kue moci berbentuk bulat seperti kelereng dan diisi dengan kacang. Baluran tepung beras ketan seperti bedak, ikut menambah cita rasa moci.
Dibuat di kawasan pecinan dan beberapa titik lainnya. Sangat pas untuk oleh-oleh karena memiliki daya tahan yang cukup lama. Bisa didapatkan di Jalan Pandanaran, Semarang.
5. Bolang-baling
Alamat: Sentra penjualan kaki lima kawasan Jalan Gajah Mada dan juga sekitar Java Mal Peterongan.
Ini adalah varian dan adaptasi dari kue bantal yang berkembang di China sebagai makanan di hari raya. Di Semarang menjadi salah satu ikon street food. Berbahan dasar gandum dengan rasa yang manis dan bertabur wijen, sangat pas dikonsumsi ketika masih hangat.Â
Advertisement
Destinasi Wisata Semarang
Seorang pemudik pasti menempatkan kampung halamannya sebagai tujuan utama. Namun tak bisa disangkal jika dalam perjalanan akan mengalami kelelahan, baik fisik maupun psikis. Nah, untuk menyegarkan kembali, kenapa tidak mencoba menikmati destinasi wisata di kota yang dilalui?
Sampai Semarang, di mana saja bisa berwisata dan berfoto sebagai dokumen sejarah pribadi?
1. Waduk Jatibarang
Alamat: Jalan Talun Kacang, Kandri, Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah
Nomor Telepon Pengelola: +6224 3584080
Jam Operasional: 06.00 – 18.00 WIB
Harga Tiket Masuk: Rp. 3.000 per orang
Adalah sebuah bendungan yang dibangun masa Wali Kota Sukawi Sutarip dan diresmikan semasa Wali Kota Hendrar Prihadi. Di tengah waduk ada sebuah pulau yang terdapat goa berpenghuni ratusan ekor kera ekor panjang. Obyek wisata ini menjadi primadona baru obyek wisata alam dengan pemandangan air, alam, dan kera-kera liar.
2. Kampung Pelangi
Alamat: Tengah kota, hanya berjarak 100 meter dari Lawang Sewu dan Tugu Muda.
Ini adalah transformasi dari kampung kumuh yang kemudian disulap oleh Wali Kota Semarang dengan mengecat 232 rumah dengan warna warni. Kampung kumuh di Gunung Brintik ini sekarang menjadi destinasi baru wisata Semarang. Dengan membayar Rp 3.000, pengunjung bisa berfoto dengan aneka mural tiga dimensi dan juga aneka spot foto.
3. Lawang Sewu
Alamat:Â Berada di pusat kota yang merupakan sumbu pengembangan dan pembangunan berbagai kawasan kota Semarang, yakni ujung Jalan Pemuda, Semarang.
Sebuah bangunan kuno yang dikenal sebagai bangunan angker. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij yang dibangun tahun 1904. Disebut Lawang Sewu karena memiliki jumlah pintu yang sangat banyak. Saat ini dikenal karena memiliki cerita-cerita misteri.
4. Kelenteng Sam Poo Kong
Sebuah kelenteng yang merupakan peninggalan Laksamana Muslim asal China Cheng Hoo. Meskipun saat ini dimanfaatkan sebagai tempat ibadah bagi pemeluk agama dan kepercayaan Tri Dharma (Buddha, Konghucu, dan Taoisme), namun pengelola tetap memelihara sejarah bahwa pencetusnya adalah seorang muslim.
5. Puri Maerakaca
Alamat: Pintu masuk kota Semarang sisi barat.
Sebuah Taman Mini Jawa tengah yang berisi anjungan masing-masing kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Saat ini yang menjadi daya tarik utama adalah hutan mangrove yang terbesar di pantura Jawa dan ditata cukup rapi serta memiliki trek. Disediakan pula spot untuk swafoto yang sangat instagramable.
 Masjid-Masjid SemarangÂ
Berada di titik tengah, menyebabkan Semarang menjadi sangat strategis dalam tradisi mudik tahunan. Strategis karena bisa menjadi persinggahan untuk bersembahyang sekaligus beristirahat melepas penat.
Mau salat dimana?
1. Masjid Agung Jawa Tengah
Dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada 2006. Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare. Dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir H Ahmad Fanani dari PT Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001.
Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa, namun di bagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan empat menara masing masing setinggi 62 meter di tiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar di pelataran masjid. Pilar pilar bergaya koloseum Athena di Romawi dihiasi ornamen kaligrafi. Selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi objek wisata religius. Dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.
2. Masjid Agung Semarang Kauman
Adalah masjid tertua di Kota Semarang. Punya sejarah panjang dan erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Kota Semarang. Kini telah menjadi cagar budaya dan dilindungi UU. Bangunannya khas pesisir, lugas tetapi bersahaja.
Seperti halnya pada masjid-masjid kuno di pulau Jawa, Masjid Agung Semarang berada di pusat kota (alun-alun) dan berdekatan dengan pusat pemerintahan (kanjengan) dan penjara. Berdampingan dengan dari pusat perdagangan (pasar Johar), merupakan ciri khas dari tata ruang kota pada jaman dahulu.
3. Masjid Kapal Masjid Safinatun Najah
Ada juga masjid unik berbentuk kapal. Nama resminya Masjid Safinatun Najah, Berada di Jalan Kyai Padak, RT 5/5, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sekitar 15 kilometer dari Bandara A Yani. Dari bundaran Kalibanteng ke arah barat melewati UIN Semarang menuju BSB belok ke kanan.
Memang tidak berada di jalur mudik, namun popularitasnya mampu menjadi magnet masyarakat untuk mengunjungi. Pembangunan masjid ini diinisiasi seorang kiai bernama Achmad membangun masjid unik ini seluas 2.500 meter persegi.
Bentuknya mirip kapal memanjang berlantai tiga. Karena keunikannya, masjid ini langsung viral di media sosial. Orang-orang mengunjunginya.
4. Masjid Raya Baiturahman Simpanglima. Adalah sebuah masjid yang berada di pusat Kota Semarang, yakni kawasan Simpanglima. Dibangun pada tahun 1968 dan selesai pada tahun 1974, ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tahun itu.
Bangunan masjid berbentuk limasan dan berdiri di atas lahan seluas 11.765 meter persegi. Saat ini Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah dan wadah berkumpulnya umat, melainkan juga pusat dakwah Islam.
Â
Â
Advertisement