Liputan6.com, Banyuwangi - Kinerja Banyuwangi kembali mendapat apresiasi positif dari Pemprov Jawa Timur. Kali ini, daerah di ujung timur Jawa itu meraih dua penghargaan sekaligus di sektor pelayanan publik dan lingkungan hidup. Yakni sebagai Kabupaten Sangat Cettar dan Top 30 Inovasi Terpuji Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, dalam ajang pembukaan pameran inovasi Pelayanan Publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023, di Batu, Kamis (23/11/23). Turut hadir Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa.
Baca Juga
Penghargaan Top 30 Inovasi Terpuji Kovablik diberikan atas inovasi lingkungan hidup Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai).
Advertisement
Program yang digawangi Dinas PU Pengairan ini adalah upaya menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir. Program ini menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan kampus untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai yang ada di sekitar lingkungannya.
“Ini merupakan gerakan masif untuk membudayakan warga menjaga aliran sungai. Sungai dengan mata airnya sangat berperan dalam kehidupan," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
"Sekolah (SD hingga SMA) dan perguruan tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai yang ada di sekitar lokasi mereka. Mereka rutin membersihkan serta mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai," urai Ipuk.
Berjalan sekitar dua tahun, program ini telah memberikan dampak yang positif. Hasil monev hingga September 2023, Sekardadu telah merawat sebanyak 65 sungai dan saluran air sepanjang 29.700 meter.
"Ke depan, ini akan terus dimasifkan hingga mencapai target 70.300 meter sungai yang akan dirawat," kata Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo.
Inovasi ini, lanjut Guntur, ke depan juga akan terus dikembangkan cakupannya, baik secara kualitas dan kuantitas.
"Kita juga akan buat sistem digital untuk monitoringnya. Kolaboratif dengan OPD, dunia pendidikan dan masyarakat akan kita upgrade dengan membangun raw model sistem manajemen sumber daya air yang terpadu," jelas Guntur.
Sementara itu, penghargaan sebagai Kabupaten Sangat Cettar diraih Banyuwangi atas penilaian spirit budaya kerja Cetar (cepat, efektif dan efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsive).
Penilaian dilakukan pada sejumlah indikator, di antaranya SAKIP, Indek Reformasi Birokrasi, Opini BPK, kualitas pelayanan publik, indeks inovasi daerah.
Banyuwangi sendiri selama enam tahun beruntun berhasil meraih SAKIP A, RB dengan indeks A, serta 10 tahun berturut-turut meraih opini WTP atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK.
"Penghargaan ini bukan milik kami, melainkan milik seluruh masyarakat Banyuwangi. Terimakasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong membangun Banyuwangi," jelas Ipuk.
Â
(*)