Sukses

Kontainerku Istanaku, Peti Kemas Rasa Kamar Hotel di Gorontalo

Kontainer di tepi jalan di Gorontalo itu berfungsi sebagai tempat tinggal sopir truk tronton.

Liputan6.com, Gorontalo - Bak kontainer atau peti kemas biasa digunakan untuk mengangkut barang. Namun, apa jadinya jika benda yang hanya bisa dibawa menggunakan mobil tronton itu diubah menjadi tempat tinggal layaknya sebuah rumah?

Mualim (39), salah seorang penghuni bak kontainer yang berada di Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, sudah membuktikannya. Bak kontainer yang disulap jadi rumah sederhana itu kerap mengundang rasa penasaran warga yang melintasi ruas Jalan Reformasi, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto.

Jika dilihat sekilas, memang tak ada yang aneh dengan bak kontainer tersebut. Namun jika diperhatikan secara detail, sebuah kondensor AC terpasang persis di salah satu sisi kontainer.

Tak hanya itu, terdapat pula sebuah meteran listrik yang semakin membuat orang tertarik untuk melihat isi dari benda pengangkut barang itu. Ketika Liputan6.com mencoba mendekati bak kontainer itu, seorang pria terlihat duduk persis di depannya.

Rasa penasaran pun terjawab ketika pria yang bernama Mualim itu mulai membuka suara. "Iya, saya tinggal di sini, Pak, di dalam kontainer ini," ujarnya.

Pria asal Jombang, Jawa Timur, itu pun tak keberatan mempersilakan Liputan6.com masuk ke dalam bak kontainer itu melalui salah satu dari dua pintu. Tak seperti yang dibayangkan, bagian dalamnya tak lagi terlihat sebuah bak kontainer, melainkan sebuah hunian berkelas.

Lantainya sudah berupa keramik, sementara dinding dan plafonnya terbuat dari bahan gypsum. Terdapat pula dua buah meja kerja, lemari pakaian, ranjang dilengkapi springbed, kulkas, serta sebuah pendingin ruangan (AC).

Salah satu pintu lainnya rupanya merupakan pintu masuk menuju kamar mandi dengan fasilitas berupa toilet duduk serta sebuah wastafel. Berbagai fasilitas yang tersedia membuat penghuninya bak tinggal di sebuah kamar hotel.

Kepada Liputan6.com, Mualim yang merupakan sopir tronton itu mengatakan, rumah kontainer itu disediakan oleh perusahaan dari Kalimantan sebagai tempat tinggalnya di Gorontalo.

"Sudah satu bulan saya tinggal di sini, cukup nyaman rasanya tinggal di dalam sini. Rumah kontainer ini dipesan dari Surabaya," kata ayah dua anak itu.

Mualim mengaku hanya tinggal sendirian di tempat itu karena anak dan istrinya berada di Jawa Tengah. Untuk makan sehari-hari, ia masih harus membeli makanan dari luar karena rumah kontainer ini masih memiliki kekurangan, yakni tak mempunyai dapur untuk memasak.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: