Sukses

Zumi Zola Undang Saudagar Bugis Investasi di Jambi

Gubernur Jambi Zumi Zola punya cerita tentang kelebihan karakter Bugis.

Liputan6.com, Jambi - Gubernur Jambi, Zumi Zola memenuhi undangan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) XVII 2017. Acara yang digelar di salah satu hotel di Kota Makassar, Sulawesi Selatan itu dibuka langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pada acara Sabtu 1 Juli 2017 itu Zumi Zola hadir sebagai salah satu dari tujuh narasumber yang diundang dalam pertemuan sekaligus halal bihalal tersebut. Enam narasumber lainnya adalah Raja Sapta Oktohari (pengusaha nasional), Sadikin Aksa (Presiden Direktur Bosowa Group), Andi Syamsuddin Arsyad (pemilik Jhonlin Group, Kalimantan Selatan), Dasril Sahari (pengusaha sekaligus ketua HIPMI Papua).

Selain itu Rita Widyasari Syaukani (Bupati Kutai Kartanegara) dan Kadir Karding (anggota DPR RI yang juga Sekjen PKB).

Dalam pemaparannya, Zumi Zola mengapresiasi karakter orang-orang Bugis, mencakup ketekunan, gigih dan tidak mudah menyerah. Dia memahami kelebihan Bugis itu saat menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur berpasangan dengan Wakil Bupati Ambo Tang yang kebetulan adalah keturunan Bugis.

"Ada salah satu petani di Tanjabtim bernama Ambo Mek. Dia tidak pantang menyerah bertani cabai organik di lahan rawa. Ia sukses dan menerima penghargaan sebagai duta pertanian dari presiden saat itu," ujar Zola.

Pada kesempatan itu Zola mengundang seluruh saudagar Bugis Makassar bisa berinvestasi di Jambi. Ia berjanji tak akan pilih-pilih baik itu investor asing maupun nasional. Bila sesuai persyaratan, maka ia berjanji akan memfasilitasi dengan baik.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi para saudagar Makassar yang ingin berinvestasi di berbagai daerah di Indonesia. Ia mengatakan dalam negara yang maju ada tiga pilar harus bergerak. Pertama pemerintah, kedua pengusaha, dan ketiga adalah masyarakat.

"Nah, pertemuan ini untuk mensinergikan ketiga pilar tersebut," ujar Kalla.

Menurut Kalla, peran pengusaha amat penting dalam dunia usaha di suatu negara. Sebab, tidak mungkin pemerintah memberikan pekerjaan kepada seluruh warganya. Namun pengusahalah yang utama menyediakan lapangan pekerjaan.

Ia berharap agar pertemuan saudagar Makassar tersebut bisa menarik generasi muda menjadi pengusaha. Sehingga generasi muda tidak terpaku untuk menjadi pegawai negeri. "Orang makmur itu lebih banyak pengusaha," ucap Kalla.