Liputan6.com, Makassar - Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 26 November 2016, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Untia yang terletak di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan ternyata hanya mampu memikat para pemancing.
Daeng Cora (34) salah satunya. Warga Kelurahan Untia itu mengatakan dirinya kerap memancing di Pelabuhan Mewah yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu bersama dengan rekannya yang juga hobbi dengan memancing.
"Mancing ikan di sini lebih tenang karena sampai sekarang tak ada aktivitas kapal membongkar ikan," kata dia saat ditemui sedang asyik menunggu umpannya dimakan ikan di sekitar dermaga tempat pembongkaran ikan yang berada di Kawasan Pelabuhan Untia Makassar, Jumat, 30 Juni 2017.
Ia mengakui kegiatan memancing ikan di Pelabuhan Untia dilakukannya sejak pelabuhan termewah di Kawasan Indonesia Timur (KIT) itu sama sekali tak ada aktivitas bongkar muat. Di lokasi itu, gedung-gedung megah dibiarkan tak beroperasi. Hanya petugas pengamanan yang terlihat berjaga di pintu masuk pelabuhan.
"Kita lihat sendiri lah di sini aktivitas pelabuhan mati sehingga mancing lumayan tenang. Saya sendiri biasa mancing dari pagi hingga sore hari baru balik ke rumah," akunya.
Baca Juga
Advertisement
Cora memprediksi Pelabuhan Untia Makassar bakal selamanya tak beroperasi karena menurutnya susah untuk mengalihkan aktivitas yang ada di Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar. Pelabuhan lama itu letaknya tak jauh dari Untia, tepatnya di Kecamatan Ujung Tanah Makassar ke Pelabuhan Untia Makassar.
Faktor lainnya, kata Cora, keengganan pemilik kapal untuk bongkar muat di situ adalah karena tempat untuk bersandar kapal di Pelabuhan Untia sangat sempit serta laut di sekelilingnya sangat dangkal. Sementara, kapal pengangkut ikan lumayan besar seperti yang dapat dilihat di Pelabuhan Paotere Makassar yang ada sejak zaman kolonial Belanda.
"Selain itu, nelayan masih menjadikan Pelabuhan Paotere sebagai satu-satunya tempat membongkar ikan yang baik selain langsung laku juga dermaga penyandaran kapal luas dan air yang dalam," ucap Cora.
Tak hanya itu, lanjut Cora, akses jalan masuk atau jangkauan masyarakat kota ke Pelabuhan Untia Makassar cukup jauh. Akibatnya, aktivitas di pelabuhan yang telah menelan anggaran sharing antara APBN maupun APBD Provinsi/Kota yang lumayan besar itu tak berjalan.
"Kami masyarakat sini tentunya berharap pelabuhan ini bisa segera berjalan pasca-setahun lalu diresmikan sama Pak Jokowi agar masyarakat sekitar bisa sejahtera atau dapat penghasilan tambahan. Bukan seperti ini yang diharap pelabuhan sebesar ini hanya kerap juga dijadikan tempat berpacaran saja," ujar Cora.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: