Liputan6.com, Yogyakarta - Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga akan menerjunkan helikopter untuk menghalau keberadaan balon udara yang mengganggu penerbangan di Yogyakarta. Tindakan itu akan diambil setelah TNI AU menyita dua buah balon udara yang jatuh di Kalasan dan Berbah Sleman.
"Saya akan terbangkan helikopter yang diberi pemberat, supaya balon udara turun di areal kosong," ujar Novyan, Selasa (4/7/2017). Hal itu dilakukan supaya balon udara tidak mengganggu pesawat yang lepas landas maupun mendarat.
TNI AU Adisutjipto maupun Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto memiliki kesamaan pandangan tentang keberadaan balon udara yang mengganggu penerbangan hingga mengancam keselamatan penumpang pesawat. Terlebih, balon udara bisa masuk ke dalam mesin pesawat yang sedang terbang dan mengganggu kinerja mesin.
Baca Juga
Advertisement
Ia menyebutkan ada 41 laporan dari pilot yang melihat balon udara di ketinggian lebih dari 1.000 kaki sampai 20.000 kaki, terhitung sejak 26-29 Juni 2017.
"Bisa dibayangkan ketika tanggal itu penerbangan sedang sibuk arus mudik dan balik," kata Novyan.
Meskipun demikian, ia tidak bisa memastikan jumlah balon udara yang dilihat karena bisa saja beberapa laporan yang masuk melihat balon udara yang sama.
General Manager PT AP I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama menuturkan balon udara tidak bisa terdeteksi radar pantauan. "Hanya pilot yang bisa melihat saat siang hari, tetapi kalau malam ya pilot juga kesulitan," ucap Pandu.