Sukses

Catat, Jadwal Buka Tutup Taman-Taman Indah di Purwakarta

Taman-taman kota di Purwakarta sengaja ditata indah untuk menarik pengunjung, tetapi waktu operasionalnya dibatasi dengan pagar yang kokoh.

Liputan6.com, Purwakarta - Sejumlah taman kota menghiasi lokasi-lokasi strategis di seputar Purwakarta. Ditata cantik dan indah, taman kota itu menarik perhatian banyak pengunjung. Namun, para pengunjung tidak bisa leluasa mendatanginya karena sejumlah taman sengaja dipagari dengan kokoh dan megah.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan alasan memagari taman-taman yang ada di wilayah Kabupaten Purwakarta, terutama yang terletak di wilayah area perkotaan. Hal itu karena ia kerap menerima keluhan dari masyarakat karena dianggap tidak pro terhadap ruang publik.

Keluhan tersebut disampaikan oleh masyarakat melalui kanal-kanal komunikasi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta berupa SMS center 08121297775, maupun media sosial milik Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

"Banyak yang bertanya mengapa buat pagar, ya untuk melindungi pohon dan tanaman. Lihat saja kalau tidak dilindungi, terinjak dan malah tidak tumbuh," kata Dedi di Purwakarta, Rabu, 5 Juli 2017.

Ia mengatakan, pemagaran taman kota dilakukan lantaran budaya tertib yang belum tercipta di tengah masyarakat. "Padahal, andai saja mereka tertib, kami buka seluas-luasnya. Entah mengapa ya di kita ini kurang," ucapnya.

Meski ditutupi pagar di sekelilingnya, Dedi menegaskan Pemkab Purwakarta tidak menutup rapat-rapat semua taman kota. Taman tetap dibuka dengan waktu tertentu.

"Akhir pekan tetap kita buka. Di beberapa tempat sudah dibuka setiap hari, seperti Taman Maya Datar di kompleks Setda Purwakarta, untuk area Taman Sri Baduga dan Taman Surawisesa memang masih kita batasi," kata Dedi.

Dedi sempat menunjukkan tanaman di sekeliling Taman Surawisesa di Jalan KK Singawinata Purwakarta, yang terlihat lusuh akibat sering diinjak oleh pengunjung yang datang. Dengan wajah kesal, ia menyayangkan fenomena yang ia saksikan.

"Lihat saja tanaman yang tidak dilindungi pagar, banyak yang tidak tumbuh. Kalau sekelilingnya di lindungi kan, tidak terjadi," jelasnya. 

Taman-taman kota di Purwakarta sengaja ditata indah untuk menarik pengunjung, tapi waktu operasionalnya dibatasi dengan pagar yang kokoh. (Liputan6.com/Abramena)

Terdapat tiga taman di Purwakarta yang dipagari oleh teralis besi setinggi 5 meter, yakni Taman Pesanggrahan Padjadjaran atau Alun-Alun Purwakarta, Taman Sri Baduga atau Situ Buleud, dan Taman Surawisesa yang kelak akan menjadi Taman Pintar yang diperuntukkan bagi ruang publik yang ramah anak.

Sementara, Taman Citra Resmi (bagian luar Taman Sri Baduga), Taman Pancawarna, Taman Maya Datar, dan Taman Pembaharuan tidak dipagari dan bebas dikunjungi warga setiap hari.

Taman Pembaharuan dapat dikunjungi tanpa dibatasi waktu. Sementara, Taman Pancawarna dan Taman Maya Datar dibatasi setiap harinya dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, Taman Pesanggrahan Padjadjaran atau Alun-Alun Purwakarta hanya dapat dikunjungi setiap akhir pekan, setiap Minggu mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.

Terakhir, Taman Sri Baduga yang di dalamnya berisi air mancur terbesar di Asia Tenggara dibuka setiap Sabtu malam mulai pukul 19.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB untuk penyelenggaraan pertunjukan air mancur.

 

Saksikan video menarik di bawah ini: