Liputan6.com, Garut - Sekretaris Warung Nusantara (WN) 88 subunit Kabupaten Garut, Cepi Krisna, memprediksi, upaya radikal yang dilakukan Agus Wiguna (21), diprediksi bakal semakin banyak.
Agus merupakan pelaku utama bom panci yang meledak di sebuah rumah kontrakan di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu lalu.
"Mereka sebenarnya bukan ISIS, tapi ada mentor khusus dengan masalah utama ketidakadilan dan kesejahteraan," ujar Cepi kepada Liputan6.com, Senin (10/7/2017).
Proses perekrutan anggota seperti tersangka Agus, diduga tidak terlalu sulit jika dibandingkan pola pemilihan calon anggota teroris seperti ISIS dan lainnya.
"Memang gampang buat bom? Itu tidak mudah, harus terlatih, tidak bisa asal comot dari internet. Makanya gagal karena mereka memang bukan teroris," ujarnya.
Cepi menilai adanya kesenjangan sosial mulai ketidakadilan di bidang hukum, ekonomi, hingga kesejahteraan masyarakat menjadi pemicu gerakan mereka. Terutama yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
Advertisement
Baca Juga
"Gerakan ini lebih banyak menyoroti soal kesejahteraan akibat kebijakan pemerintah," ujarnya.
Sementara doktrin yang diberikan jaringan ISIS atau yang lainnya lebih banyak ke soal pemahaman keagamaan.
"Memang seperti sama, tapi targetnya jelas beda. Makanya target teroris ISIS kan tidak berubah, yakni polisi, sementara mereka justru pusat keramaian," ujarnya.
Ia menilai, selama kebijakan pemerintah belum memberikan rasa keadilan dan pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat, ancaman teror seperti yang dilakukan Agus akan kembali terulang.
"Bakal banyak Agus-Agus yang lain, coba lihat sekarang yang kaya semakin kaya yang miskin pun demikian semakin banyak," ujarnya.
Rencana solo aksi yang dirancang Agus Wiguna, pemuda asal Garut untuk meledakkan tiga lokasi mulai Cafe Bali Jalan Braga, rumah makan celengan di Astana Anyar, dan Gereja Buahbatu, di kota Bandung dengan bom panci hasil rakitannya, cukup membuat warga Bandung, Jawa Barat panik.
Meskipun ledakan bom panci yang terjadi sekitar pukul 15.30 itu terkesan mentah dan kurang profesional, rencana aksi yang dilancarkan Agus membuat semua pihak terkejut. Ternyata paham radikalisme telah menyasar kalangan muda. Beruntung tidak ada korban dalam ledakan itu.
Saat polisi datang ke lokasi, ditemukan panci berisi paku dan rangkaian bom yang sudah meledak. Agus, sang pelaku utama, kini sudah diamankan petugas.Â