Liputan6.com, Garut - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Bhayangkara berlangsung secara serentak di berbagai daerah di Tanah Air. Kemeriahan HUT Bhayangkara semakin bertambah dengan sejumlah atraksi.
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, misalnya, dari sederet atraksi memeriahkan HUT Bhayangkara, aksi tancap gas penantang maut slalom dan freestyle sepeda motor yang paling mendapat perhatian. Warga menyaksikan secara langsung di halaman Kantor Polres Garut, Jalan Sudirman.
"Yang paling sulit saat kolaborasi antara mobil dan motor saat aksi," ucap Brigadir Dani HR, anggota Polres Garut yang jago memainkan atraksi slalom mobil putih bak terbuka di halaman Mapolres Garut, Senin (10/7/2017).
Baca Juga
Menurut dia, atraksi slalom dan freestyle motor dalam perayaan HUT Bhayangkara tahun ini dirasa spesial. Sebab, kedua aksi itu baru pertama kali digelar.
Advertisement
"Awalnya memang ditentang, namun justru sekarang kerap ditampilkan dalam beberapa HUT Bhayangkara di luar daerah," ujarnya.
Untuk menyukseskan aksinya, ia mengaku hanya menjalani latihan singkat selama sepekan. "Karena kami sudah terbiasa, jadi hanya mencocokkan aksinya mau apa saja," tutur dia.
Dalam kontes hiburan tersebut, sebanyak 15 aksi berbahaya kolaborasi dengan tiga freestyler lokal dinikmati warga Garut. Mereka dengan antusias menyaksikan, merekam setiap aksi berbahaya itu.
"Kami ingin memberikan hiburan yang menarik dalam perayaan tahun ini," kata Dani.
Ia mengakui tidak mengalami kendala berarti saat menggeber mobil terbuka yang telah dimodifikasi lengkap itu saat perayaan HUT Bhayangkara tersebut.
"Saya sejak kelas tiga SMP sudah biasa ikut kejuaraan slalom nasional, was-was hanya awalnya saja," ujar dia yang menggunakan seragam lengkap polisi saat aksinya itu.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Aksi Polwan Berdiri di Atas Moge
Tak mau kalah dari aksi berbahaya slalom dan freestyle motor, tiga anggota polisi wanita (polwan) Polres Garut pun menampilkan aksi apiknya dalam hajatan tersebut.Â
"Kami berikan aksi ini bagi masyarakat, agar polisi tetap jaya dan sukses selalu," kata Brigadir Siti Mulyani Rahmawati, salah satu penunggang motor gede (moge) polisi.
Sama dengan para freestyler, menu latihan yang ia siapkan sebelum pertunjukan itu dilakukan hanya sepekan, selain latihan rutin yang kerap ia jalani, kendaraan yang ditunggangi pun terbilang sudah "jinak".
"Karena memang latihannya pun pakai motor ini, jadinya menyesuaikan gaya saja," kata dia.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, ia pun kerap mendapatkan undangan pertunjukan aksi dalam perhelatan hajatan besar polisi.
"Banyak (tempat) pernah di Sukabumi, Cirebon, Cianjur, Karawang, dan Senayan, Jakarta," ujarnya.
Siti mengakui mengendarai motor bertenaga 900 cc itu bukan perkara baru bagi dirinya. Namun, atraksi langsung di depan pimpinan polisi jelas membawa tanggung jawab besar.
"Deg-degan juga terutama itu pas awalnya," tutur dia.
Advertisement
Kolaborasi Polwan dan Freestyler Motor
Perayaan HUT Bhayangkara ke-71 di Kota Cirebon, Jawa Barat, juga berlangsung meriah. Tak hanya aparat kepolisian, rangkaian upacara HUT Bhayangkara juga dihadiri oleh masyarakat. Selepas upacara, polisi memeragakan berbagai aksi mereka di depan umum.
Mulai dari aksi uji ketangkasan, hingga aksi lain yang berhubungan dengan masyarakat. Salah satunya aksi kolaborasi Polwan dengan freestyler motor.
"Ini (freestyler) merupakan komunitas motor merupakan binaan kami di lantas," kata Kapolresta Cirebon AKBP Adi Vivid AB, Senin (10/7/2017).
Dalam aksinya, para biker menunjukkan kebolehannya di depan tamu undangan TNI, warga Kota Cirebon hingga Wali Kota Cirebon. Tidak ketinggalan, polwan cantik juga ikut serta dalam aksi ini.
Biker membawa polwan kemudian motor langsung diajak standing. Suasana tegang pun menghantui penonton yang menyaksikan aksi para biker dan polwan.
"Seru mas pagi-pagi ada tontonan dan ternyata biker di bawah binaan lantas juga baru tahu," ujar salah seorang warga, Darman.
Dalam HUT ke-71 Bhayangkara, warga Kota Cirebon berharap peran polisi lebih ditingkatkan lagi. Terutama dalam melindungi dan mengayomi masyarakatnya.
Dia meminta polisi juga lebih intens turun dan berbaur bersama masyarakat. Ini, kata Darman untuk menciptakan suasana aman dan nyaman.
"Apalagi sekarang banyak kejadian seperti bom yang mengancam polisi dan tentunya berimbas sama kekhawatiran masyarakat," kata dia.
Siap Hadapi Serangan Teroris dari Jarak Dekat
Polisi terus berupaya membekali diri dari berbagai ancaman teroris. Mulai dari memperketat kunjungan tamu ke kantor polresta dan polsek, hingga pembekalan individu anggota polisi.
"Selain karena Cirebon masuk dalam zona merah, kantor kami juga pernah menjadi sasaran bom bunuh diri," kata Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Bachtiar saat peringatan HUT ke-71 Bhayangkara di Cirebon, Senin (10/7/2017).
Sementara itu, kata dia, Cirebon menjadi salah satu wilayah yang sering berkaitan dengan sejumlah peristiwa teror di Indonesia.
Adi menyebutkan, polisi terus meningkatkan pelatihan bela diri Merpati Putih untuk seluruh anggota Polresta Cirebon. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya penyerangan kepada pihak kepolisian dari jarak dekat. "Anggota harus bisa menguasai beladiri," kata Adi.
Untuk meningkatkan kemampuan beladiri para anggotanya, Polresta Cirebon melakukan pelatihan secara rutin setiap dua minggu sekali. Seluruh anggota yang ada di polres ataupun polsek, diwajibkan untuk mengikuti pelatihan ini.
"Kita juga sebenarnya lebih mengedepankan menggunakan bela diri. Kalau bela diri sudah tidak mampu, baru menggunakan senjata," Adi menambahkan.
Polresta Cirebon juga menginstruksikan kepada polsek-polsek untuk menutup gerbang jika sudah pukul 22.00 WIB. Para tamu yang mau berkunjung, tetap bisa dilakukan, namun harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu.
"Ini sebagai bentuk antisipasi saja. Tapi intinya kami tidak takut terhadap ancaman terorisme," kata Adi.
Advertisement
Panjat Pinang ala HUT Bhayangkara
Tujuh buah tiang panjat pinang meramaikan peringatan HUT ke-71 Bhayangkara yang berlangsung di halaman Museum Banten. Puluhan warga Banten rela berhitam ria badannya karena berlumur oli saat memanjat pohon pinang dengan berbagai macam hadiah, seperti sepatu, kipas angin, hingga sepeda.
Harapan pun muncul di tengah ancaman teror bagi anggota Polri di bawah pimpinan Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk semakin meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan keamanan bagi personelnya sendiri.
"Tingkatkan kewaspadaan dan mengamankan masyarakat agar tidak terlibat dan terjadi tindakan terorisme di tengah masyarakat," kata Gubernur Banten Wahidin Hali yang ditemui usai menghadiri upacara peringatan HUT ke-71 Bhayangkara di Kota Serang, Senin (10/7/2017).
Sedangkan pihak kepolisian pun mengaku terus meningkatkan pengamanan bagi masyarakat dan menjaga diri personelnya agar tidak menjadi sasaran dari serangan teror.
"Khususnya segala kegiatan yang mengarah pada terorisme bisa kita kendalikan, sehingga diharapkan bisa mengantisipasi yang menimbulkan korban jiwa," kata Kapolda Banten, Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo.
Berbagi dengan Bocah Prestasi
Peringatan HUT ke-71 Bhayangkara di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), berakhir dengan pemotongan kue tart pemberian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja, Senin (10/7/2017).
Peringatan yang berlangsung meriah di halaman Markas Polres Tana Toraja tersebut juga dirangkaikan dengan acara ramah tamah bersama sejumlah perangkat daerah yang dikenal dengan tradisi Ma'nene atau membangkitkan mayat leluhur.
Dalam sambutannya, Bupati Tana Toraja, Bicodemus Biringkanae menyampaikan bahwa Polri harus hadir sebagai perekat utama dan pertama di negara Republik Indonesia serta menempatkan diri pada bagian keamanan di dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Perekat harus kita tumbuh kembangkan di Tana Toraja karena kita tidak bisa berdiri sendiri, oleh karena itu perlu ada kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, polisi dan Tentara dalam menjaga dan mengayomi masyarakat, begitu pula degan pengawasan-pengawasan harus dilakukan bersama-sama," ujar dia.
Berbeda perayaan di Kabupaten Bone, Sulsel. Di mana perayaan HUT ke-71 Bhayangkara di daerah kelahiran Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu dirangkaikan dengan acara berbagi dengan bocah bocah berbakat dalam pengetahuan agama salah satunya bakat sebagai hafiz Alquran.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bone, A. Fahzar M. Pajalangi membacakan amanat Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang pada intinya berharap agar Polri terus meningkatkan komitmen untuk meraih kepercayaan masyarakat demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Tentunya, lanjut dia, hal itu dibarengi dengan semangat profesionalitas dan modernisasi.
Di tengah serangan terhadap Polri yang terjadi belakangan ini, menurut Fashar, sebagaimana amanat Presiden Jokowi bahwa Polri harus terus menjaga nilai-nilai kebinekaan yang sudah menjadi kodrat bangsa Indonesia.
"Polri harus terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan untuk itu harus menjaga soliditas internal dan bertindak profesional," katanya.
Tak hanya itu, imbuh dia, Presiden Jokowi juga berharap Polri meningkatkan kesiapsiagaan operasional, kerja sama, koordinasi, dan komunikasi dengan semua elemen, baik pemerintahan maupun dengan masyarakat. Termasuk kolega internasional sebagai implementasi pendekatan sinergi polisional guna mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif.
"Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ke-71. Terus tegakklah menjadi rastra sewakottama, abdi utama nusa dan bangsa," kata Bupati Bone.
Advertisement