Sukses

Kekurangan Siswa di Malang, Pendaftaran SD Diperpanjang

Sekolah tetap memperpanjang pendaftaran sampai pagu peserta didik baru terpenuhi

Liputan6.com, Malang - Sejumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Malang, Jawa Timur, kesulitan memenuhi pagu peserta didik baru. Solusinya, sekolah memperpanjang masa pendaftaran meski proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sudah ditutup sejak beberapa hari lalu.

Berdasarkan jadwal, PPDB SD dibuka sejak 3 Juli dan ditutup pada 7 Juli. Informasinya, belasan SD Negeri di lima kecamatan tak bisa memenuhi pagu sampai batas akhir pendaftaran. Dinas Pendidikan pun mengizinkan sekolah terus membuka pendaftaran.

"Sampai hari ini kami belum bisa memenuhi pagu 28 siswa baru. Semoga sebelum proses belajar mengajar dimulai bisa terpenuhi," kata Staf panitia PPDB SDN Bareng 5, Fajar Budiyanto, Senin (10/7/2017).

Sekolah juga memudahkan syarat pendaftaran. Misalnya, mengabaikan kewilayahan atau menerima calon siswa yang berdomisili di luar wilayah sekolah. Calon siswa tepat berusia 6 tahun diizinkan mendaftar, padahal seharusnya di atas 6 tahun 3 bulan.

"Mungkin karena akses menuju sekolah kami yang tak banyak diketahui menyebabkan pendaftar sepi," ucap Fajar.

Kepala Sekolah SDN Bareng 4, Sihpangajunaningtyas menyebut kondisi serupa juga dialami sekolahnya yang membuka pagu 28 siswa baru tapi hanya ada 9 pendaftar selama masa PPDB.

"Beruntungnya per hari ini bisa terpenuhi. Orang tua siswa memasukkan anaknya ke sekolah kami setelah gagal masuk ke sekolah tujuan awalnya usai pengumuman PPDB," kata Sihpangajunaningtyas.
.
Menurutnya, terbitnya Permendikbub nomor 17 tahun 2017 tentang PPDB yang mengatur daya tampung sekolah juga sangat membantu. Sehingga sekolah yang kelebihan pendaftar bisa mengarahkannya ke sekolah yang kekurangan peminat.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Malang, Atimah mengakui sampai hari ini ada sekolah yang belum bisa memenuhi pagu siswa baru. Berdasarkan tahun sebelumnya, sekolah yang berpotensi gagal memenuhi pagu peserta didik baru berada di pinggiran kota.

"Solusinya, komunikasi antar gugus sekolah. Kalau ada yang sudah penuh pagu siswa baru dan masih banyak yang daftar ya diarahkan ke sekolah lain," ucap Atimah.

Video Terkini