Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Imam Masjid Bawa Lari Istri Sah Orang Lain

Top 3 Berita Hari Ini, Imam masjid berinisial AH (44) dilaporkan ke Polsek Tanete Riattang, Kabupaten Bone, karena bawa kabur istri orang.

Liputan6.com, Bone - Top 3 Berita Hari Ini, seorang imam masjid di Bone, Sulawesi Selatan, melakukan perbuatan yang tidak sepatutnya dijalani oleh pemimpin umat atau jemaah. Dia nekat membawa kabur wanita bersuami pada Jumat, 7 Juli 2017, pukul 23.00 Wita.

Dugaan polisi, aksi tersebut dilakukan karena keduanya saling menyukai atau jatuh hati. Hal itu diperkuat dengan informasi yang didapat bahwa sang imam masjid berinisial AH (44) dan si wanita bersuami, AM (35), kerap berkomunikasi lewat telepon seluler.

Berita lainnya yang juga tak kalah menggemparkan tentang kisah perebutan takhta Kesultanan Yogyakarta dengan seorang permaisuri yang dibuang di Manado, Sulawesi Utara.

Kemelut yang terjadi di Kesultanan Yogya berawal dari wafatnya Sultan Hamengku Buwono V. Saat wafat, Sultan HB V meninggalkan permaisurinya, Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, dalam keadaan hamil tua. Dua minggu kemudian, ia melahirkan seorang putra pada 17 Juni 1855.

Para pangeran yang sudah lebih senior mulai melakukan intrik, sehingga menimbulkan isu bahwa seorang putra raja yang lahir setelah raja meninggal menurut adat Jawa tidak berhak atas takhta.

Hingga malam ini berhasil tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (10/7/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:   

1. Imam Masjid Ditangkap karena Bawa Lari Istri Orang

(ilustrasi)

Seorang imam masjid di Masjid Rumah Jabatan Bupati Bone, Sulawesi Selatan, diringkus aparat kepolisian pada Sabtu, 8 Juli 2017, karena nekat kabur bersama istri orang lain.

Imam masjid berinisial AH (44) dilaporkan ke Polsek Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, karena kabur bersama seorang perempuan berinisial AM (35) yang merupakan istri sah AL (44).

Dari keterangan pelapor, perempuan yang dibawa lari imam masjid itu pergi meninggalkan rumah pada Jumat, 7 Juli 2017, pukul 23.00 Wita.

"Saat itu, pelapor sedang tidak di rumah karena kerjaan," ucap Kapolsek Tanete Riattang, Kompol Andi Asdar saat dikonfirmasi pada Minggu malam, 9 Juli 2017.

Selengkapnya...

2. Kisah Perebutan Takhta Sultan Yogya dan Permaisuri yang Terbuang

Wisatawan mengunjungi keraton kesultanan Yogyakarta,(10/7).Kunjungan wisata mengalami lonjakan menjelang liburan akhir lebaran .(Boy Harjanto)

Kesultanan Yogyakarta ternyata punya keturunan yang pernah hidup di Manado, Sulawesi Utara, sejak akhir 1800-an. Ini terkait dibuangnya Permaisuri dan Putra Mahkota Sri Sultan Hamengku Buwono V, Kanjeng Ratu Sekar Kedaton, dan Gusti Kanjeng Pangeran Arya Suryeng Ngalaga.

"Sang permaisuri dan putra mahkota pernah tinggal, bahkan wafat dan dimakamkan di Manado. Kompleks pemakaman itu yang terletak di Kelurahan Mahakeret Barat, Kecamatan Wenang, Manado," ungkap Roger Kembuan, sejarawan dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sam Ratulangi, Manado, Senin, 3 Juli 2017.

"Semua diawali dari kemelut yang terjadi di Kesultanan Yogyakarta, terutama setelah Sultan HB V wafat pada tanggal 4 Juni 1852," kata Roger.

Kematian Sultan HB V yang mengejutkan, membuat istana bergejolak. Para pangeran yang sudah lebih senior mulai melakukan intrik, sehingga menimbulkan isu bahwa seorang putra raja yang lahir setelah raja meninggal menurut adat Jawa tidak berhak atas takhta.

Selengkapnya...

3. Admin Bergaji Rp 2 Juta Bisa Punya 18 Mobil Mewah, Kok Bisa?

Admin perusahaan otomotif diketahui memiliki 18 mobil mewah berbagai merek. (Liputan6.com/Abelda Gunawan)

Karyawati PT Serba Mulia Auto Samarinda Kalimantan Timur, Leni Nurussanti (29), menggasak 45 mobil perusahaan dengan total kerugian mencapai Rp 25 miliar. Aksi itu dilakoni Leni yang selama dua tahun terakhir memegang jabatan administrasi PT Serba Mulia Auto Samarinda.

"Tersangka memegang password laporan keuangan perusahaan. Dia memalsukan seluruh laporan angsuran klien, uang muka, hingga pembayaran tunai mobil klien. Dia mengulang-ulang perbuatannya selama dua tahun saat aksinya dirasakan aman," tutur Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin.

Guna melancarkan aksinya, Leni dibantu Jefriansyah (suami) dan Deny Rayindar (adik) demi menyamarkan hasil kejahatan. Dua orang itu menjual kembali mobil-mobil hasil kejahatan dengan harga di bawah harga pasaran.

Hasil manipulasi keuangan berikut penjualan mobil itu dipergunakan untuk membeli aset berupa rumah berikut tanah serta 18 mobil mewah yang totalnya senilai Rp 9 miliar.

Selengkapnya...

Saksikan video menarik di bawah ini: