Liputan6.com, Lubuklinggau – Demi mendapatkan uang dalam waktu singkat, seorang warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Edi (30) menjadi korban sindikat penipuan bermodus penggandaan uang yang mengaku memiliki ilmu rantai babi.
Uang tabungan Edi yang mencapai ratusan juta rupiah raib dibawa kabur para penipu. Kisah itu berawal dari pertemuannya dengan Chairil (63), salah satu kawanan penipu yang mengaku memiliki kemampuan spiritual, di sebuah bank.
Saat mereka berbincang, Chairil mengaku bisa membuat uang Edi bertambah 10 kali lipat dalam waktu singkat. Mulanya, korban diminta mentransfer sebesar Rp 3,4 juta sebagai mahar dan pembelian bahan ritual.
Advertisement
Beberapa hari berselang, korban diminta datang ke rumah Chairil dengan membawa uang Rp 153 juta yang merupakan seluruh isi tabungannya sebagai pedagang. Perjanjiannya, uang itu akan digandakan menjadi Rp 1,5 miliar. Korban kemudian diminta pulang ke rumah dan menunggu kabar.
Baca Juga
Bukannya bertambah, tabungan korban justru dibawa kabur oleh pelaku beserta komplotannya. Korban yang berusaha mencari tahu ternyata tertipu. Rumah yang didatanginya merupakan rumah yang sengaja disewa kawanan pengganda uang untuk memuluskan aksi mereka. Telepon dari korban juga tak pernah diangkat.
"Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Mapolres. Setelah diselidiki, kami akhirnya bisa meringkus salah satu pelakunya. Disinyalir ia telah sering melakukan praktik semacam ini," ujar Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur didampingi Kasat Reskrim AKP Ali Rojikin, dalam gelar ungkap perkara Senin, 10 Juli 2017.
Chairil akhirnya ditangkap di sebuah tempat makan di Kabupaten Kepahiyang, Bengkulu. Ia pun langsung ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 378 jo 372 KUHP dengan ancaman lima tahun penjara. Polisi kini masih berkoordinasi dengan Polres terkait, guna menangkap dua penipu lainnya.
Dari pengakuan Chairil, seorang di antaranya merupakan perempuan yang tak lain merupakan istrinya. Dua orang lagi adalah pria yang menjadi temannya beraksi di sejumlah wilayah di Sumsel. Mereka biasa berpindah-pindah kontrakan dalam mencari mangsa.
"Awalnya ngaku jadi orang pintar. Pakai ilmu rantai babi yang saya dapat warisan. Saat mereka percaya, mereka lalu disuruh bawa uang ke rumah kontrakan," ujar Chairil.
Â
Saksikan video menarik di bawah ini: