Liputan6.com, Medan – Dua ekor harimau sumatera ditemukan mati di Desa Sihaporas, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Kematian hewan bernama latin Phantera tigris sumatrae itu diduga karena sakit.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Padang Sidempuan Gunawan Alzar mengatakan, kedua ekor harimau malang itu ditemukan tak berdaya pada hari berbeda. Harimau pertama ditemukan dalam kondisi lemas di depan Kantor Koramil Sosopan pada Senin, 10 Juli 2017.
Begitu mendapat informasi, Tim Seksi Konservasi Wilayah VI Kotapinang bersama Barumun Nagary Wildlife Sanctuary (BNWS) mengevakuasinya untuk menyelamatkan harimau. Pada pukul 20.30 WIB, harimau tiba di BNWS dan segera dilakukan tindakan medis.
Tindakan medis dilakukan dengan menyuntikkan vitamin serta memasang infus terhadap harimau malang tersebut. Namun, kondisi harimau terlihat semakin lemah dan makin kritis. Pada pukul 23.01 WIB, harimau berjenis kelamin jantan berumur sekitar tiga hingga empat tahun itu dinyatakan mati.
Untuk mengetahui penyebab kematiannya, dilakukan nekropsi guna melihat kondisi bagian dalam tubuh harimau dan mengambil beberapa organnya untuk dicek di laboratorium. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kelainan organ dalam tubuh dan kondisi harimau normal.
Baca Juga
Advertisement
"Kesimpulan sementara dari tim medis, penyebab kematian harimau dikarenakan sakit yang sudah agak lama, sekitar satu hingga dua minggu. Ini terlihat dari munculnya belatung di mulut harimau. Bangkainya dikuburkan di Barumun Nagari," kata Gunawan di Kantor BBKSDA Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Jumat, 14 Juli 2017.
Sementara, harimau kedua ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Rabu, 12 Juli 2017. Lokasi penemuan harimau berjenis kelamin betina itu sama persis dengan lokasi harimau jantan yang dievakuasi sebelumnya.
Bidang Wilayah III Padang Sidempuan melalui Seksi Wilayah VI Kotapinang menerima laporan dari Koramil 07 Sosopan, tentang adanya penemuan jasad harimau oleh warga masyarakat di Desa Sihaporas, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas.
"Tim sampai ke Koramil 07 Sosopan dan menemukan bangkai harimau sudah diamankan dari lokasi hewan itu ditemukan," kata Gunawan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi fisik, harimau sudah mati. Banyak terdapat telur lalat pada bagian tubuhnya, tetapi tidak ditemukan luka luar. Namun, ada bagian jasad harimau yang hilang berupa sepasang taring sebelah kiri dan kumis harimau.
"Keterangan Komandan Koramil 07 Sosopan menyebut, saat diamankan dari lokasi, kondisi bangkai harimau sudah seperti itu," ujar Gunawan.
Bangkai hewan dilindungi itu kemudian dievakuasi ke BNWS untuk diperiksa dan tindakan nekropsi oleh dokter hewan. Berdasarkan pemeriksaan, harimau betina itu diprediksi berumur dua sampai tiga tahun, panjang 194 sentimeter, dan berat 32 kilogram.
"Hasil pemeriksaan sementara, harimau mati karena sakit. Sebab, tidak ditemukan adanya luka pada bagian luar," kata Gunawan.
Bangkai harimau saat ini berada pada pihak BBKSDA Sumut untuk diawetkan (offset). Terkait hilangnya bagian tubuh pada jasad harimau, pihak BBKSDA Sumut akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.