Liputan6.com, Semarang Kebakaran kapal yang menimpa 12 kapal nelayan di alur Sungai Silugonggo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu 16 Juli 2017, ternyata belum padam sempurna. Tiupan angin kencang menjadi penyebab api kembali berkobar.
Menurut Gunawan, salah satu relawan SAR, selain embusan angin, keberadaan bahan bakar kapal yang berada di palka turut mempercepat besarnya api. Terutama, bahan bakar yang berada di kapal motor Buana Layar Samudra 1 yang menjadi pemicu kebakaran.
"Sisa solar di ruang palka membakar karena dari kemarin api belum padam sempurna dan masih ada sisa-sisa bara api," kata Gunawan, Senin (17/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Data terkini ada 12 kapal nelayan yang terbakar pada Sabtu 15 Juli 2017. Kebakaran kapal itu sedemikian besar sehingga sampai hari Minggu (16/7/2017) api belum bisa dipadamkan secara menyeluruh. Bahkan, hingga kini petugas masih kesulitan menyempurnakan pemadaman.
Seperti biasanya para pejabat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Sanusi Siswoyo juga mengonversi kebakaran itu dengan kerugian rupiah.
Menurutnya, perhitungan sementara kerugian akibat peristiwa ini mencapai miliaran rupiah. Pihaknya menaksir, satu kapal yang terbakar nilainya mencapai Rp 3 miliar lebih.
"Saat ini kami masih proses menghitung, jadi pastinya berapa kami belum tahu," kata Sanusi.
Sanusi memastikan, jumlah korban dalam kebakaran kapal ini hanya tiga orang. Sebelumnya, pihaknya menduga ada empat korban, yakni tiga orang mengalami luka bakar dan satu korban meninggal.