Sukses

Sambut Pagi dengan Panen Kopi Spesial di Lereng Gunung Semeru

Kopi lereng Gunung Semeru memiliki aroma dan cita rasa yang mewah. Ingat, petik yang merah.

Liputan6.com, Lumajang - Ratusan hektare tanaman kopi di lereng Gunung Semeru, memasuki panen raya. Pemerintah Kabupaten (Lumajang) Lumajang akan menetapkan kopi ini menjadi salah satu produk unggulan karena ditanam di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Sejak pagi hari, sejumlah warga memetik setiap buah kopi yang sudah matang, sedangkan buah kopi yang masih hijau dibiarkan. Pemilahan ini untuk menjaga kualitas produksi kopi.

Warga sekitar memberi nama kopi lereng Gunung Semeru ini kolesem. Kopi jenis robusta ini memiliki aroma dan cita rasa yang baik. Cita rasa kopi ini tak kalah dengan produk produk kopi ternama.

"Kopi robusta Semeru ini ada sejak zaman Belanda. Karena keberadaan kopi ini di ketinggian 800 mdpl, maka sudah ideal dan sangat cocok sekali," ucap salah seorang petani kopi, Sukidi, saat ditemui Liputan6.com di Lumajang, Senin, 17 Juli 2017.

Sementara itu, salah satu pedagang kopi, Robert mengatakan bahwa kopi robusta Semeru mempunyai cita rasa tebal dan skornya itu 84,75, karena ditanam di ketinggian di atas 800 mdpl.

"Jadi cita rasanya sudah di atas spesial," kata Robert.

Bupati Lumajang, As'at Malik menuturkan, kapasitas panen kopi lereng Gunung Semeru mencapai 500 ton setiap kali musim. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Adapun Bupati Lumajang, As'at Malik menuturkan, kapasitas panen kopi lereng Semeru ini mencapai 500 ton setiap kali musim. Pemkab Lumajang akan menetapkan kopi ini sebagai produk unggulan Lumajang.

"Selain memiliki kualitas yang sangat baik, hasil uji laboratorium menunjukkan cita rasa kopi Semeru ini setara dengan kopi ternama dunia," ujar Bupati Lumajang.

Saksikan video menarik di bawah ini: