Sukses

Pesona Banyuwangi Bikin Turis Rusia Lupa Pulang ke Negerinya

Rata-rata lama tinggal bule yang berwisata ke Banyuwangi antara 4-5 hari, tapi tak jarang yang hingga seminggu.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kabupaten BanyuwangiJawa Timur kini telah menjadi salah satu destinasi berlibur para wisatawan mancanegara. Lama tinggal para bule itu berkisar 4-5 hari, tapi tak jarang yang menghabiskan waktu selama sepekan di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini.

Seperti Nataly Suntsova, turis asal Rusia yang telah berada di Banyuwangi sejak seminggu lalu. Bahkan, dia belum memastikan kapan akan pulang ke negaranya.

"Di Banyuwangi semua bisa didapat, mulai dari laut, pantai, gunung, perkebunan, dan pemandangan yang indah. Saya suka berada di sini," tutur Nataly dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (24/7/2017).

Nataly sudah mengunjungi beberapa tempat wisata alam di Banyuwangi, seperti Bangsring Underwater, Pulau Merah, Pantai Sukamade, dan lainnya. Nataly pun sempat mengikuti Banyuwangi Ijen Green Run, dan malamnya mendaki Gunung Ijen untuk melihat fenomena api biru yang cuma ada dua di dunia.

"Saya bisa menikmati banyak hal sekaligus. Saya bisa berenang, snorkeling, menikmati hutan, dan lainnya. Dan yang paling saya suka, masyarakat di sini ramah-ramah," ucap Nataly.

Itulah yang membuatnya tidak menginap di hotel selama di Banyuwangi, melainkan di homestay. Dengan begitu, dia bisa berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Teman Nataly, Sergey juga menyatakan hal yang sama. Baginya, Banyuwangi harus bersyukur memiliki segalanya yang tidak dia dapatkan di negaranya.

"Kalian harus bersyukur memiliki Banyuwangi, karena di Banyuwangi semuanya ada," kata Sergey.

Bagi Sergey, pengalaman berwisata di Banyuwangi tidak akan dia lupakan. Banyak hal baru yang dia dapat selama di Banyuwangi.

Ada pula Malene asal Denmark. Sebelumnya, Malene pernah ke Gunung Ijen. Sehingga ketika mendapat informasi ada ajang lari alam bebas Banyuwangi Green Ijen Run, dia pun menyempatkan diri untuk kembali berlibur ke Banyuwangi.

"Pemandangan alam Ijen sangat indah. Karena itu, saya kembali lagi ke sini. Saya suka menikmati berbagai pepohonan, hewan dan menikmati udara di alam," ujarnya yang sudah enam hari di Banyuwangi.

Merespons hal itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pihaknya terus mengembangkan sejumlah infrastruktur pendukung pariwisata. Ikhtiarnya mulai menunjukkan hasil dalam beberapa tahun terakhir.

"Tingkat kunjungan wisatawan naik terus. Homestay dan hotel tumbuh, kuliner bergeliat, perajin suvenir tumbuh. Pendapatan per kapita warga pun melonjak dari Rp 20,8 juta per orang per tahun menjadi Rp 41,46 juta per orang per tahun pada 2016 atau ada kenaikan 99 persen," tutur Anas.

Anas optimistis ke depan pariwisata bisa terus tumbuh seiring pembukaan rute langsung Jakarta-Banyuwangi oleh Nam Air (Sriwijaya Air Group) sejak pertengahan Juni lalu. Dalam waktu dekat, Garuda Indonesia juga akan membuka rute yang sama.

"Dulu tidak ada penerbangan ke Banyuwangi. Tapi dalam beberapa tahun ini, pilihan wisatawan makin beragam. Dari Surabaya bisa naik pesawat, dari Jakarta juga bisa," ujarnya.

 

Saksikan video menarik di bawah ini: