Sukses

Lenggak-lenggok Domba Garut

Domba-domba Garut memang istimewa, untuk kontes hingga jadi hewan kurban.

Liputan6.com, Garut - Menyaksikan para peragawati lenggak-lenggok di atas catwalk mungkin biasa. Namun jika yang jadi model adalah domba, tentu menjadi pemandangan menarik. Begitulah keunikan kontes domba Garut. 

Adalah Domba Catwalk, kejuaraan domba Garut yang berkualitas dalam rangkaian Festival Hewan Ternak Jawa Barat 2017 yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Garut dan Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI).

Deni Rinjani, salah satu panitia kejuaraan, mengatakan bahwa kegiatan Domba Catwalk ini bukan untuk menampilkan ketangkasan adu domba layaknya di area adu domba. Namu, lebih menonjolkan sisi hiburan serta kualitas domba.

"Tidak ada adu ketangkasan, namun lebih tepatnya ajang kecantikan domba," ujarnya di Lapangan Ngamplang, Cilawu, Garut.

Untuk menarik para juri, para peternak merias setiap dombanya, layaknya model dengan dandanan yang menarik, sehingga menghibur warga.

"Memang penampilan domba dengan dandanan menarik menjadi salah satu nilai paling besar," kata dia.

Para peserta yang telah mendapatkan nomor urut, bakal diberikan kesempatan untuk mementaskan domba jagoannya lenggak-lenggok, 'menari' di atas karpet merah yang disediakan panitia.

Keadaan semakin menarik, sebab domba yang tengah tampil, mendapatkan suntikan suasana meriah dari iringan alunan musik gamelan khas Sunda. Sementara para peternak domba dan seorang umbrella girl yang ditugaskan mendampingi domba cantik itu, memandu di samping domba yang tengah mentas.

Dalam gelaran pada Kamis pertengahan Juli itu, kejuaraan sengaja digelar malam hari mulai pukul 21.00 hingga dini hari untuk menarik minat penonton yang datang. Ada 30 domba berkelas seharga puluhan hingga ratusan juta dari 28 kota/kabupaten manggung memperlihatkan aksinya.

Slamet Timur, juri dalam agenda pesta kesenian tradisional Domba Catwalk itu mengatakan, ada beberapa kriteria dalam penilaian kontes kecantikan antar domba itu, Pertama, mesti domba Garut. Kedua, postur atau performance domba mulai reng-reng, adek-adek mesti ajeg.

"Kan ada domba yang postur tubuh tulang belakangnya tidak rata," kata dia.

Kemudian ketiga, penampilan kreatifitas dan keserasian kostum domba termasuk pengiring dan nilai menghiburnya. Keempat, kesehatan domba. "Dari empat kriteria tersebut, penilaian penampilan menduduki nilai tertinggi," ujar dia.

Dengan penilaian itu ujar dia, kriteria pemenang merupakan hasil secara objek untuk seluruh peserta yang berasal dari seluruh peternak atau kelompok domba ketangkasan se-Jawa Barat itu.

"Kita upayakan seobjektif mungkin, namun pada intinya ada nilai silaturahmi antar peternak domba," ujarnya.

Untuk hajatan ajang kecantikan domba kali ini, juara pertama berhak mendapatkan satu ekor sapi jantan, kemudian juara dua satu ekor sapi betina, sementara juara ketiga satu ekor domba Garut jantan petarung.

"Hadiah tahun ini lumayan menarik dan jauh lebih besar," kata dia.

Dengan berbagai kriteria penilaian, akhirnya panitia memilih Matador, domba Garut milik seorang peternak asal Kabupaten Tasikmalaya keluar sebagai juara pertama. Atas prestasinya itu, Yayan, sang pemilik berhak atas satu ekor sapi jantan.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, ajang domba Catwalk ini sudah menjadi hajatan tahunan para peternak lokal domba Garut seluruh Jawa Barat. Mereka yang terbiasa budidaya domba Garut, menjadikan ajang ini sebagai momen menaikkan harga domba mereka.

"Lihat harga domba ini mulai puluhan hingga ratusan juta, silakan Anda menikmati tontonan menarik yang menghibur ini," ujarnya.

Olah kesenian tradisional domba Garut memang sudah tradisi turun-temurun bagi masyarakat kota dodol itu. Sebagai daerah yang dianugerahi nutfah asli domba petarung.

Ajang pertandingan berkelas untuk menampilkan kualitas domba Garut kerap digelar, mulai adu domba atau ketangkasan, catwalk, atau kecantikan domba Garut, hingga karnaval domba Garut yang digelar setiap tahun.

2 dari 2 halaman

20 Ribu Domba Garut untuk Kurban

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, telah menyiapkan hingga 20 ribu ekor domba menghadapi kebutuhan Hari Raya Idul Adha 2017, September mendatang.

"Memang kita sudah jauh sebelum hari kita siapkan, ada sekitar 20 ribu yang kita siapkan, Insya Allah cukup memenuhi kebutuhan hewan kurban," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Senin, 24 Juli 2017.

Menurut Rudy, proses pembibitan dan budi daya domba di Kabupaten Garut berjalan baik, sehingga stok hewan herbivora untuk meyuplai kebutuhan Idul Adha tetap terjaga. "Biasanya domba untuk Idul Adha itu harganya hingga Rp 5 juta," ujarnya.

Sebagai salah satu sentra penyuplai domba nasional, stok domba Garut memang terus diperhatikan. Biasanya domba Garut tersebut dipasarkan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat, hingga wilayah Jabodetabek.

"Di Garut ini kan gairah para peternak untuk memelihara domba itu tinggi. Hampir di seluruh kecamatan di Garut ada yang ternak domba," ujarnya.

Rudy menambahkan, untuk menjaga populasi domba Garut, mulai tahun depan Kabupaten Garut telah menyiapkan kawasan pembibitan domba unggulan Garut. "Sesuai keputusan sama Menteri Pertanian, kami telah menyiapkan lahan hingga 10 hektare di Kecamatan Leles, untuk pembibitan," kata dia.

Â