Sukses

Fenomena Langka, Lautan Pasir Gunung Bromo Berselimut Salju

Pengunjung yang ingin menikmati fenomena salju di Gunung Bromo harus ekstra persiapan.

Liputan6.com, Probolinggo - Cuaca ekstrem melanda kawasan wisata Bromo sejak seminggu terakhir. Fenomena salju turun pun menjadi buruan wisatawan yang berkunjung ke wisata alam ini.

Menurut Nur Cahyo, salah satu pemandu wisata Gunung Bromo, fenomena salju ini bisa dinikmati wisatawan di sekitar lautan pasir. Salju yang berasal dari embun itu terlihat jelas pada kubangan pasir. Salju ini, menurutnya, terjadi karena cuaca Bromo yang sangat ekstrem yang berada di bawah 0 derajat Celsius.

"Tadi waktu saya mengantar dua tamu dari Swiss, saya sempatkan mengabadikan gambar salju ini. Sangat jelas ada gumpalan salju-salju di pasir. Padahal, waktu saya ambil gambar itu sudah pukul 6.30 WIB dan baru mencair," tutur Nur Cahyo, Senin (24/7/2017).

Fenomena itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Mereka mengabadikannya melalui kamera atau ponsel masing-masing. Pasalnya, jarang sekali muncul salju di Bromo meski suhunya dingin.

"Jarang sekali fenomena salju ini terjadi," katanya.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam (PVMBG) Pos Gunung Bromo, Ahmad Subhan, menuturkan, suhu di sekitar pos terpantau 4 derajat Celsius pada pukul 5.00, sedangkan pada dini hari, kondisi 1 sampai 2 derajat lebih dingin dari 4 derajat Celsius.

Pria yang akrab disapa Aan ini mengatakan, kondisi suhu di sekitar pos PVMBG biasanya lebih tinggi dari suhu di lautan pasir. Dalam pantauannya, suhu lautan pasir biasanya 4 derajat Celsius lebih dingin.

"Dalam seminggu ini, suhu semakin turun. Kondisi ini menandakan mulai masuk musim kemarau untuk Bromo. Kalau air atau embun sampai menjadi es, berarti suhunya bisa nol derajat atau di bawahnya," ucap pria kelahiran Kabupaten Banyuwangi ini.

Dengan kondisi seperti itu, Subhan menyarankan kepada pengunjung Bromo untuk menyiapkan perlengkapan ekstra saat berkunjung, di antaranya jaket, sarung tangan, kerpus, dan lain sebagainya.

"Dan yang paling utama itu adalah badan harus fit saat naik ke sini," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini: