Liputan6.com, Blitar - Seorang warga Blitar, Jawa Timur, Kasih Indrawati, menemukan ratusan kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang mengapung di sungai kawasan Dusun Rejosari, Kecamatan Gandusari, pada Minggu, 23 Juli lalu.
Mayoritas identitas di kartu KIS itu milik warga Kota Surabaya, Jawa Timur. Ada sekitar 110 kartu berada di dalam kantong plastik. Namun, setelah pihak kepolisian menyisir, ternyata kembali ditemukan 26 kartu beserta sejumlah amplop kartu yang sudah hancur terendam air.
Dengan adanya temuan baru kartu tersebut, total KIS yang dikumpulkan pihak kepolisian di Blitar ada sekitar 143 kartu. Salah satunya milik Ismail Sisin, warga Siwalan Tengah, Kecamatan Wonocolo, Surabaya.
"Kami belum mengetahui pemilik barang tersebut, serta keasliannya. Kami masih koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menelusuri pemilik barang itu," ucap Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon seluler, Senin, 24 Juli 2017.
Baca Juga
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, M Fikser, menyayangkan adanya temuan ratusan KIS yang dibuang di sungai itu. Hanya saja, dia mempertanyakan keaslian KIS itu harus dicek lebih dulu.
"Dalam hal ini, kesehatan, warga Surabaya kan sudah memiliki BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Bagi mereka yang belum ter-cover (tertangani) BPJS ini kan diberikan KIS dari pemerintah pusat," kata dia.
Fikser menjelaskan, proses untuk mendapatkan KIS langsung ditangani pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Sosial. "Tapi dalam hal ini (KIS) kan tidak melibatkan pemerintah kota. Kita tidak tahu memang, proses pendataannya dari awal bagaimana. Bisa juga datanya diambil dari BPJS," ia menambahkan.
Fikser menyampaikan, Pemkot Surabaya akan melihat perkembangan penyidikan polisi. "Kita lihat dulu, tadi pagi kita juga sudah diskusi dengan Dinas Sosial, kita tanya pengirimannya ini bagaimana? Dan, kita juga harus cek dulu, apakah kartu itu asli, ya kan? Apakah itu kartu lain, makanya kita cek dulu," katanya.
Jika ratusan kartu KIS yang ditemukan warga Blitar itu benar, Fikser sangat menyayangkan hal itu. Sebab, hal itu menyangkut masalah warga miskin di Kota Surabaya yang belum ter-cover BPJS.
"Makanya kita ingin tahu dulu. Apakah kartu KIS yang ditemukan di Blitar itu warga yang sudah ter-cover BPJS atau tidak? Kita akan cek dulu," ia memungkasi.
Advertisement