Sukses

Buaya Ganas Terkam dan Seret Warga Kampung Zumi Zola

Korban terkaman buaya berhasil selamat namun harus mendapat 17 jahitan di bagian kaki.

Liputan6.com, Jambi - Heboh warga diserang buaya ganas kembali terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) yang juga kampung halaman keluarga besar Gubernur Jambi, Zumi Zola.

Akibat terkaman buaya, seorang warga Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjabtim bernama Majid (55) harus mendapat 17 jahitan di bagian kaki kanannya. Kabupaten Tanjabtim yang banyak terdapat rawa adalah salah satu habitat buaya di Provinsi Jambi. Kasus buaya menerkam warga beberapa kali terjadi di daerah ini.

Firasti (53), salah seorang guru SD sekaligus warga Nipah Panjang mengatakan, dari keterangan sejumlah warga, kejadian buaya menerkam warga itu terjadi pada Sabtu petang, 29 Juli 2017, sekitar pukul 18.00 WIB.

"Sabtu malam hingga Minggu siang tadi warga masih heboh akan kejadian itu," ujar Firasti, Minggu sore, 30 Juli 2017.

Dari cerita warga, kata Firasti, korban (Majid) adalah warga Parit VI, Kelurahan Nipah Panjang II, Kecamatan Nipah Panjang. Sebelum kejadian, korban baru saja berangkat dari rumahnya untuk mencari ikan atau udang. Oleh warga setempat, aktivitas itu disebut merawe menggunakan perahu.

Saat berada di sebuah sungai, tiba-tiba saja korban diterkam seekor buaya yang berukuran cukup besar. Kaki bagian kanan korban digigit dan diseret ke dalam air. Beruntung, gigitan sang buaya lepas. Korban yang sebelumnya terseret ke dalam air langsung berenang mengambil perahu dan melarikan diri.

Dibantu warga dan keluarga, sekitar pukul 20.00 WIB, Majid dibawa ke Puskesmas Nipah Panjang untuk mendapatkan perawatan. Ia mengalami luka sobek di bagian kaki, terutama kaki sebelah kanan dan harus dijahit sebanyak 17 jahitan.

Awal 2017 lalu, tepatnya pada bulan Februari, warga di Kabupaten Tanjabtim juga dihebohkan akan kemunculan buaya sungai.

Berdasarkan informasi, kawanan buaya itu kerap muncul selama tiga hari terakhir di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, Jambi. Desa Catur Rayahu memang berada di jalur anak sungai Batangari yang bermuara di pesisir timur Jambi.

Saat ini, sebagian wilayahnya tengah dilanda banjir akibat rob dan curah hujan yang tinggi.

"Kemarin saya lihat ada dua muncul buaya sebesar paha manusia dewasa di sekitar sungai," ujar Puji (49), salah seorang ibu rumah tangga di Desa Catur Rahayu, Sabtu (18/2/2017).

Kepala Seksi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Faried mengatakan, sejumlah desa di Kabupaten Tanjabtim, salah satunya adalah Desa Catur Rahayu memang memiliki populasi buaya yang cukup banyak.

Hal itu dikarenakan kondisi wilayahnya yang dialiri jalur sungai. Namun demikian, status kawasan di desa itu adalah Areal Penggunaan Lain (APL).

Sebelum menjadi pemukiman, Desa Catur Rahayu merupakan kawasan hutan. Kondisi berubah saat program transmigrasi, maka dibuka lahan-lahan baru untuk pemukiman di daerah itu.

"Alih fungsi ini mempengaruhi habitat buaya sehingga kerap muncul," ucap Faried.

Saksikan video menarik di bawah ini: