Liputan6.com, Serang - Banjir yang terjadi di Tol Merak KM38 selain terpicu kontainer menabrak tanggul juga karena perubahan tata ruang di sekitar jalan tol. Perubahan itu dari persawahan menjadi lokasi industri sehingga tak ada serapan air.
"Volume curah hujan yang tinggi ini menyebabkan air dari kawasan sekitar meluap hingga masuk ke badan jalan tol. (Luapan air) karena perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol," kata Indah Permanasari, kepala Divisi Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS), pengelola Tol Tangerang-Merak, melalui sambungan telepon ketika dihubungi, Minggu 30 Juli 2017.
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pada 2010 pihaknya pernah melakukan kajian ulang terhadap sistem drainase. Bahkan pihaknya mengklaim bahwa sesuai aturan pemerintah, drainase jalan tol hanya di desain untuk menampung dan menyalurkan air dari badan jalan tol.
"Bukan untuk menampung dan mendistribusikan air dari kawasan sekitar jalan tol. Kami juga selalu melakukan perawatan rutin atas drainase ini," ia menerangkan.
Karena telah terjadi perubahan tata ruang di beberapa wilayah di sepanjang jalan tol, ujar Indah, pihaknya telah membangun tanggul penahan air guna menghindari genangan air di dalam jalan tol.
"Kami selalu mengajak warga, para pemilik industri dan pengembang properti di sekitar jalan tol serta instansi terkait untuk selalu menjaga lingkungan termasuk sistem saluran air demi keamanan dan kenyamanan bersama," jelasnya.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Â
Â