Sukses

130 Ribu Lebih Warga Gunungkidul Merana karena Air Bersih

Setiap hari, BPBD Gunungkidul mengirimkan air bersih hingga 28 tangki.

Liputan6.com, Gunungkidul - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 37.103 kepala keluarga atau 132.681 jiwa mengalami kesulitan air bersih pada musim kemarau ini. Total sudah 132.681 jiwa yang mengalami kesulitan mendapat air bersih.

"Kami memprediksi jumlah tersebut akan terus bertambah karena diprediksi puncak kemarau terjadi pada Agustus ini," kata Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunung Kidul Sutaryono di Gunungkidul, Jumat (4/8/2017), dilansir Antara.

Dia mengatakan delapan kecamatan yang mengalami krisis air adalah Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, dan Nglipar. "BPBD memang menangani yang berjumlah 46.000 jiwa tersebar di 33 desa dan delapan kecamatan," katanya.

Sutaryono mengatakan setiap hari BPBD Gunungkidul menyalurkan hingga 28 tangki. Total sampai saat ini sudah 750 tangki air yang disalurkan pemerintah secara gratis kepada masyarakat.

"Tahun ini anggaran droping air bersih sebesar Rp 600 juta," katanya.

Ia mengatakan warga yang berada di daerah sulit air bisa ditangani. Sasaran droping sudah dikoordinasikan mulai dari dusun, desa, kecamatan, sampai ke BPBD.

"Warga yang menginginkan bantuan air bersih bisa melakukan koordinasi dengan desa untuk diberikan air," katanya.

Dia menjelaskan dari koordinasi dengan BMKG Yogyakarta, hujan diperkirakan turun pada Oktober mendatang. Untuk itu, dia berharap jika masyarakat menghemat air.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan pelaksanaan droping air terus dilakukan pada musim kemarau kali ini. Penanganan air bersih selain dari pemda, juga terdapat bantuan dari luar.

"Bantuan droping yang masuk terus dipantau, agar benar dan tepat sasaran bagi warga Gunungkidul yang mengalami kekeringan air bersih," katanya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

 

Â