Sukses

Kisah Tragis Istri Kades di Hutan Jati Mojokerto

Polisi Mojokerto masih menyelidiki motif pelaku pembunuhan terhadap istri kades tersebut.

Liputan6.com, Mojokerto - Identitas jenazah wanita cantik diduga korban pembunuhan yang ditemukan di wana wisata hujan jati Watublorok, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), pada Selasa sore lalu akhirnya terkuak. Jenazah yang ditemukan masih lemas tersebut diketahui bernama Luluk Diana, warga Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jatim.

Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Mojokerto Kota, AKP Suhariyono, menjelaskan perempuan berusia 38 tahun itu merupakan istri Kepala Desa (Kades) Sidojangkung. Awalnya, info tersebut ramai diperbincangkan di media sosial bahwa ada orang hilang dari wilayah Gresik.

Suhariyo pun langsung menghubungi Polsek Menganti. "Iya benar, korban bernama Luluk Diana, istri Kades Sidojangkung," ucap dia di Mojokerto, Rabu, 9 Agustus 2017.

Sejauh ini, polisi masih menyelidiki motif pelaku pembunuhan terhadap istri kades tersebut.

Dalam penyelidikan sementara, sebelum ditemukan tewas di areal hutan Watu Blorok, petak 75E RPH Kupang, KPH Mojokerto, korban diketahui pergi mengambil uang sekitar Rp 150 juta di kawasan Citraland, Kota Surabaya, dengan mengendarai mobil Toyota Yaris warna putih.

"Untuk apa uang itu, suaminya masih belum bisa ditanyai karena masih berduka," katanya.

Suhariyono menduga, pelaku sengaja membuang mayat ke lokasi lebih jauh dari tempat korban kerap beraktivitas. Hal itu diduga untuk menghilangkan jejak. Selain itu, polisi juga telah menemukan sebuah mobil Toyota Yaris warna putih di kawasan Pasar Hewan Krian, Sidoarjo.

"Jarak antara mayat korban dan mobilnya cukup jauh. Ada kemungkinan pelaku sengaja membawa ke sana untuk mengelabui polisi," ujar dia.

Guna penyelidikan, mobil putih bernomor polisi L 1193 AQ milik korban telah dibawa ke Mapolresta Mojokerto. Kondisi mobil yang sudah terparkir rapi di halaman ini, terlihat tidak ada kerusakan apa pun. "Mobil sudah kami amankan," katanya.

Jenazah wanita cantik ditemukan di wana wisata hujan jati Watu Blorok, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, dari hasil autopsi, ada beberapa luka di tubuh korban. Di antaranya luka memar di bagian tengkuk dan dada. Kuat dugaan, wanita cantik tersebut menjadi korban pembunuhan. "Kita tunggu hasil dari forensik ya," ucap Kasat Reskrim Polres Mojokerto.

Sampai saat ini, polisi masih terus memburu pelaku yang tega menghabisi ibu dua anak ini. Namun, menurut Suhariyono, polisi belum bisa mengorek informasi lebih dalam dari keluarga. Sebab, mereka masih berduka akibat pembunuhan terhadap istri sang kades tersebut.



2 dari 2 halaman

Korban Ditemukan Pencari Rumput

Sebelumnya, seorang wanita cantik ditemukan tewas dengan luka di bagian kepala belakangnya di wana wisata Hutan Watu Blorok, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa sore, 8 Agustus 2017. Kondisi jasad korban masih utuh, lengkap dengan pakaiannya.

"Kondisi mayat masih lemas, pertama kali ditemukan oleh seorang pencari rumput yang panggilannya Gemper sekitar pukul 14.00 WIB," tutur Kapolsek Jetis, Kompol Siswoyo.

Saat ditemukan korban mengenakan kaus merek Polo lengan pendek berwarna merah, berkulit putih, rambut lurus sepunggung, dan tinggi badan sekitar 155 cm. "Usianya sekitar 30-32 tahun," kata Siswoyo.

Saat itu, polisi belum mengetahui identitas wanita cantik tersebut. Polisi yang mengidentifikasi korban, tidak menemukan kartu identitas sama sekali.

Jenazah wanita cantik ditemukan di wana wisata hujan jati Watu Blorok, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara di bagian kepala belakang terdapat sebuah luka. Korban diduga mengalami penganiayaan sebelum ditemukan meninggal. Hal itu diperkuat dengan ditemukannya sebuah batang kayu yang terletak sekitar tiga meter dari lokasi jasad korban.

Meski belum bisa memastikan, polisi tetap membawa batang kayu tersebut untuk dipakai bekal penyelidikan.

"Iya ada batang kayu yang diamankan, tapi belum tentu itu sebagai alat. Di batang kayu tersebut juga tidak ada bercak darah, untuk memastikan apakah ada kaitannya, maka polisi membawanya," ujar Siswoyo.

Jenazah wanita itu kemudian dibawa ke RSUD dr Wahidin Soediro Husodo, Kota Mojokerto, untuk diautopsi. Penyidik Polres Mojokerto Kota juga meminta keterangan sejumlah saksi untuk menangani kasus tersebut.