Sukses

Komentar Pedas Banjiri Akun Facebook Wali Kota Cirebon, Ada Apa?

Berikut status Facebook Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis yang ditulis pada 16 Agustus 2017.

Liputan6.com, Cirebon - Sikap Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, yang mendukung penolakan sopir angkot terhadap transportasi online di kawasan Pantura, Jawa Barat, menuai berbagai reaksi dari warganet Cirebon.

Tidak sedikit warganet Cirebon yang meluapkan ungkapan tidak setuju terhadap pemberhentian transportasi online di kolom komentar akun Facebook Nasrudin Azis.

"Tadi siang teman-teman para sopir angkot dan ojek menyampaikan aspirasinya dan saya menemui langsung. Mereka menolak angkutan online yang akhir-akhir ini tren di Kota Cirebon," kata Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis dalam status akun Facebook yang ditulis Selasa, 15 Agustus 2017.

"Perlu saya sampaikan, Pemerintah Kota Cirebon tidak pernah menerbitkan izin untuk operasional angkutan online. Adapun mengenai aspirasi agar operasional angkutan online ditutup, saya akan segera koordinasikan dengan kepolisian, pemerintah provinsi dan kalau dirasa perlu ke Kementerian Kominfo karena berkaitan penggunaan aplikasinya," lanjutnya.

Di akhir statusnya, Azis pun mengatakan, "Yang pasti, mari cari solusi terbaik agar tidak banyak pihak yang dirugikan dan hayu sareng-sareng jaga kondusifitas Kota Cirebon. Setuju?" katanya lagi.

Posting-an itu sampai Jumat (18/8/2017) sudah dikomentari lebih dari 911 warganet. Sebagian besar warganet Cirebon tidak setuju dengan adanya keputusan dari Pemerintah Kota Cirebon untuk menghentikan operasi transportasi online.

"Adanya transportasi online itu seharusnya bapak berterimakasih, karena sudah membuka lapangan pekerjaan kepada warga Cirebon yang dulu preman pasar tidak punya kerjaan mereka bisa mendapatkan penghasilan. mengurangi pengangguran ini malah di apus," tulis salah seorang warganet di kolom komentar akun Wali Kota Cirebon, Moh David Selvia.

Komentara lain juga disampaikan pemilik akun Febi Giofani. Menurut dia, Kota Cirebon tanpa angkot membuat jalanan lancar dan tidak macet. "Lihat kota Cirebon tanpa angkot ga semerawut. Jalanan lancar jaya dan yang pasti transportasi online sangat membantu warga masyarakat Cirebon bukan malah dibubarkan aneh banget," kata warganet lainnya Febi Giofani.

Beberapa warganet yang berkomentar di kolom Facebook Nasrudin Azis pun mengkritik soal program Smart City di Kota Cirebon. Warganet Cirebon menilai jika transportasi online ditutup, maka program Smart City tidak akan berhasil.

Sebab, konsep Smart City sangat erat kaitannya dengan aktivitas berbasis online. Tidak hanya itu, beberapa warganet juga berkomentar pedas dan mendoakan agar Nasrudin Azis tidak terpilih lagi jika benar transportasi online ditutup.

Melihat ramainya komentar warganet Cirebon, Azis pun akhirnya mengeluarkan pernyataan tertulis kembali sehari setelahnya. Dalam status terbarunya, Azis mengeluarkan beberapa hal yang perlu disampaikan kepada warganet Cirebon.

Berikut status terbaru Nasrudin Azis yang ditulis pada 16 Agustus 2017;

Ada beberapa hal yang perlu disampaikan dari saya mengenai dinamika yang terjadi berkaitan transportasi online dan angkot konvensional:

Sementara itu dari saya. Sangat senang apabila ada masukan atau kritik, selagi untuk perbaikan. Bukan untuk nyinyir atau saling hujat. Mari bareng-bareng jaga Kota Cirebon. Kesuwun. NA.

Status terakhir yang ditulis Azis tersebut cukup membuat para warganet lega. Namun, warganet tetap berharap transportasi online tidak ditutup.

Â