Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Kemah Kebangsaan yang berlangsung di Wana Wisata Sumbermanis, Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, pada 19-20 Agustus 2017. Kemah Kebangsaan diikuti 200 anak muda lintas agama dan organisasi.
"Ini kegiatan rutin dua kali dalam setahun, kita gelar untuk menjaga rasa kebangsaan sekaligus memperkuat modal sosial berupa gotong-royong," ucap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (20/8/2017).
Dalam Kemah Kebangsaan, para peserta tinggal berbaur di rumah warga, bersama-sama membedah rumah warga miskin dan membangun toilet umum. "Ini upaya internalisasi nilai Pancasila," tutur Bupati Anas.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, Anas kembali mengingatkan pemikiran para pendiri bangsa, termasuk Presiden pertama RI Sukarno atau Bung Karno. Anas menekankan, rasa kebangsaan sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran keagamaan, karena ada yang membenturkan dua hal itu belakangan ini.
Advertisement
"Kalau teman-teman baca sejarah, sejak awal nasionalisme Indonesia berangkat dari dimensi keagamaan. Bung Karno sejak belia tinggal di pondokan tokoh Sarikat Islam (SI) HOS Tjokroaminoto," ia memaparkan.
Selain itu, jalinan kebangsaan dan keagamaan ini juga bisa dilihat dari relasi Bung Karno dengan tokoh Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dan tokoh Persis, Ahmad Hassan. "Bung Karno juga menjadi presiden pertama yang mengutip ayat Al-quran di depan forum PBB," ujar Anas.
Bahkan, sambung Anas, Bung Karno menghadap KH Hasyim Asyari untuk meminta fatwa soal nasionalisme. Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu kemudian menjawab bahwa membela Tanah Air adalah jihad fisabilillah.
"Pernyataan Mbah Hasyim terkait itu sangat dikenal, yaitu cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman, hubbul wathon minal iman," kata Anas.
Karena itu, Anas mengajak ratusan pemuda itu untuk terus menebar rasa kebangsaan. "Kalian berada di sini, melaksanakan ibadah sesuai agama masing-masing, tapi tetap mengobarkan rasa kebangsaan. Beragamalah dengan taat, dan justru di sanalah nanti rasa cinta Tanah Air akan tumbuh," ujar Anas.
Anas berharap, para pemuda yang mengikuti Kemah Kebangsaan menjadi duta bagi terciptanya persaudaraan sesama anak bangsa. "Tanamkan kata-kata Bung Karno, republik ini bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke," kata Anas.
Selain mengingatkan pesan Bung Karno, Anas berharap pula agar kaum muda memilih komunitas yang mendukung pengembangan diri. "Jangan sampai memakai narkoba. Yang tidak kalah penting, mohon doa orangtua. Hidup kita ini tergantung rida orangtua," Bupati Banyuwangi memungkasi.