Liputan6.com, Yogyakarta - Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga resmi ditutup di Taman Budaya Yogyakarta sejak Senin, 4 Juli 2017 lalu. Museum yang dahulunya menempati ruang kosong di bawah tangga Concert Hall lantai 2 Taman Budaya Yogyakarta sejak 2008 kini mulai mencari lokasi baru sebagai tempat hidup.
Juru Bicara Museum Pendidikan dan Mainan Anak Kolong Tangga, Redy Kuswanto, mengatakan pihaknya berupaya untuk mewujudkan berdirinya kembali Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga. Untuk itu, ia berinisiatif menerbitkan sekaligus menjual buku. Hasil penjualan itu demi membiayai lokasi baru Museum Kolong Tangga.
"Kebetulan saya menulis novel remaja dan buku anak. Hasil penjualan ini 100 persen disumbangkan ke kas Yayasan Dunia Damai (pengelola Museum Kolong Tangga)," ujarnya, Selasa (22/8/2017).
Baca Juga
Advertisement
Redy mengatakan, para relawan berusaha maksimal dengan berbagai cara agar Museum Pendidikan dan Mainan Anak Kolong Tangga dapat berjumpa kembali dengan pengunjung setia. Mereka mulai dari mencari lokasi yang pas hingga menyiapkan dana untuk memiliki tempat sendiri secara mandiri.
"Sejauh ini, alhamdulillah sudah terjual 200-an eksemplar," katanya.
Redy berharap masyarakat yang mau membantu kebangkitan kembali Museum Kolong Tangga, agar membeli buku dongeng tersebut. Buku itu juga dapat bermanfaat bagi anak-anak menjelang tidur karena berjudul 101 Dongeng Sebelum Tidur.
"Buku anak berisi 80 dongeng Nusantara dan 21 dongeng mancanegara. Tebal 170 halaman full color, ukuran buku 20x27cm. Harga Rp 85 ribu," ujarnya sembari berpromosi.
Saksikan video menarik di bawah ini:
vidio:VIDEO: Bibit Wortel Ilegal Asal China Ditanam di Dieng