Sukses

Tugu Ikan Belido di Palembang Bakal Saingi Merlion Singapura

Walau belum rampung, sudah banyak pengunjung Plasa BKB Palembang yang menjadikan Tugu Ikan Belido sebagai spot swafoto.

Liputan6.com, Palembang - Kota Palembang kini punya ikon baru berwujud Tugu Ikan Belido yang berada di Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Dengan tinggi 12 meter dan lebar 22 meter, tugu air mancur yang mengarah ke Sungai Musi ini juga sering dikaitkan dengan tugu Singa Merlion di Singapore.

Pembangunan Tugu Ikan Belido yang menjadi salah satu air mancur di Kota Palembang ini sudah dimulai tahun lalu. Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, alasan pembangunan Tugu Ikan Belido ini untuk mengenalkan kembali ke warga Palembang akan jenis ikan khas Sungai Musi.

"Ikan Belido khasnya Sungai Musi yang keberadaannya hampir punah. Dengan adanya ikon baru ini, kita ingin membangkitkan semangat warga Palembang untuk melestarikan habitat ikan belido," katanya kepada Liputan6.com, Selasa, 22 Agustus 2017.

Dari data Dinas Pertanian Palembang, ikan belido ini masih bisa dikembangbiakkan. Namun, mereka terkendala jenis pangan dan ketersediaan air bersih.

Ikan Belido yang hidup di Sungai Musi biasanya memakan ikan-ikan kecil. Ikan sungai ini juga hanya bisa hidup di air bersih, tanpa adanya campuran limbah, baik limbah industri maupun limbah rumahan.

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang sudah bekerja sama dengan peneliti dari Bogor, Jawa Barat (Jabar) untuk membuat pangan khusus ikan belido agar bisa dikembangbiakkan secara industri.

"Pemkot Palembang sudah rutin melakukan gotong royong untuk membuat air bersih, sehingga ikan belido juga bisa terus berkembang biak di Sungai Musi," ujarnya.

Tugu yang dibangun dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukit Asam menelan biaya produksi sekitar Rp 3,4 miliar. Pembangunan tugu ini juga sebagai wujud syukur Pemkot Palembang karena dengan adanya habitat ikan belido, tingkat perekonomian masyarakat Palembang bisa meningkat.

Dulunya, ikan belido itu merupakan bahan utama pembuatan pempek, kemplang, dan kerupuk khas Palembang. Namun seiring langkanya ikan belida, pengusaha kuliner Palembang beralih ke jenis ikan lainnya, seperti ikan tenggiri dan ikan gabus.

"Ikan Belido banyak memberikan manfaat bagi warga Palembang dan sangat berjasa bagi perkembangan usaha makanan khas Palembang. Untuk itu, diabadikan dalam bentuk tugu," katanya.

Saksikan video menarik di bawah ini :

2 dari 2 halaman

Ikan Langka

Pembangunan Tugu Ikan Belido ini sudah memasuki 90 persen perampungan. Saat ini, pengrajin patung sedang menyelesaikan penambahan ornament songket khas Palembang yang akan dihiasi di tiap bagian tugu.

Menurut Sudirman Teguh, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang, Presiden RI Joko Widodo yang rencananya akan meresmikan Tugu Ikan Belido ini.

"Peresmiannya bulan September nanti. Sekarang tinggal tambah ornament dan rutin mengecek pompa air. Nanti akan ada pancuran air dari mulut ikannya mengarah ke Sungai Musi," ujarnya.

Irhamiawan, Peneliti Perikanan di Plasma Nufta Lestari (Plantari) mengungkapkan jenis Ikan Belida paling sulit dikembang biakkan dibandingkan jenis ikan yang hidup di Sungai Musi.

"Jumlah telur yang dihasilkan dari induk Ikan Belida sangat sedikit, sehingga saat ini sangat langka. Apalagi permintaan meningkat, tidak mencukupi untuk kebutuhan pasar," katanya.

Salah satu caranya adalah adanya kerja sama dari beberapa instansi dan peneliti ikan untuk menghasilkan bibit Ikan Belido dalam jumlah yang banyak.

Kelangkaan habitat Ikan Belido juga dipengaruhi banyaknya penangkapan di alam yang tidak diimbangi dengan pengembang biakannya.

"Mungkin sekarang habitatnya ada di pelosok, seperti di aliran sungai Musi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Penangkapan Ikan Belido juga tidak kontinu, jadi tidak mengganggu habitatnya," ungkapnya.

Ria, warga Pakjo Palembang mengatakan dirinya hanya bisa mendapatkan pempek dari bahan dasar Ikan Belido di dua tempat saja.

"Penjual pempek yang benar-benar menggunakan daging Ikan Belido hanya ada di kawasan Lingkar Dempo Palembang dan Kenten," ungkapnya.

Harga jualnya juga jauh dibanding pempek ikan biasa yaitu seharga Rp 7.000 untuk satu pempek ukuran kecil. Sedangkan di pasaran, harga satu pempek ukuran kecil dihargai sebesar Rp 1.000 hingga Rp 5.000.