Liputan6.com, Mataram - Kebakaran melanda padang savana di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam beberapa hari terakhir. Rerumputan yang sudah mengering terbakar setelah terpapar suhu panas.
Insiden kebakaran pertama kali terjadi pada Minggu 20 Agustus 2017 sekitar pukul 16.00 Wita. Luas areal yang terbakar mencapai 9,7 hektare.
Lokasi kebakaran berada di sekitar jalur pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur atau dari pos 3 ke arah pos ekstra. Api berhasil dipadamkan oleh petugas sehari kemudian sekitar pukul 03.00 Wita.
Advertisement
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) R. Agus Budi Santosa mengatakan mengatakan kebakaran di kawasan padang rumput kembali terjadi pada Selasa 21 Agustus 2017. Lokasi kebakaran tidak jauh dari peristiwa kebakaran yang terjadi sebelumnya. Namun luasan areal padang rumput yang terbakar pada hari kedua jauh lebih kecil dibandingkan peristiwa sebelumnya.
Penyebab kebakaran pada hari pertama, kata Budi, dicurigai bukan karena penyebab alam. Namun untuk memastikan hal itu, pihaknya menunggu proses penyelidikan pihak kepolisian. Begitu juga dengan peristiwa kebakaran yang kedua diduga masih ada hubungan dengan peristiwa sebelumnya.
Pemicu kebakaran bisa jadi karena masih ada bara api yang kemudian dibawa angin dan mengenai rumput kering sehingga timbul nyala api.
"Yang berhak memberikan keterangan kesimpulan penyebab kebakaran adalah polisi karena sudah ada oleh tempat kejadian perkara dan pengambilan keterangan," ujar Budi dilansir Antara, Rabu 23 Agustus 2017.
Saat ini sebanyak 16 orang tim masih bersiaga di atas pegunungan. Mereka terdiri atas delapan orang petugas dari BNTGR, dan delapan orang lainnya berasal dari unsur masyarakat peduli api yang sudah dibekali bekal khusus melakukan pemadaman api.
Mereka mendirikan tenda dan menginap di sekitar lokasi kebakaran untuk memastikan bahwa tidak ada kebakaran susulan lagi. Prinsipnya, lokasi kebakaran di Gunung Rinjani itu harus ditunggu. "Jika ada baera api itu diterbangkan angin kemudian mengenai rumput kering bisa terbakar lagi," ucapnya.