Liputan6.com, Cilacap - Ratusan narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Pulau Nusakambangan mulai dipindah seiring persiapan mengubah Lapas Batu menjadi Lapas Khusus Bandar Narkoba.
Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Sudjonggo mengatakan napi-napi itu itu dipindah ke lima Lapas lain yang berada di Nusakambangan, seperti Lapas Kembangkuning, Pasirputih, Besi, dan Lapas Permisan.
"Kita sudah memulai (sterilisasi) sejak kemarin. Mendistribusikan warga binaan pemasyarakatan yang ada Lapas Batu ke Lapas-Lapas tetangga kita, yang masih berada di dalam Pulau Nusakambangan," kata Sudjonggo kepada Liputan6.com, Jumat (25/8/2017).
Dia menjelaskan, pemindahan dimulai Kamis, 24 Agustus 2017. Selama dua hari ini, sebanyak 68 napi Lapas Batu telah dipindah ke berbagai Lapas di Pulau Nusakambangan, seperti Lapas Kembangkuning dan Lapas Permisan.
Lapas Kelas I Batu sebelum pemindahan ini berpenghuni 509 orang napi umum dan khusus. Napi khusus antara lain, narkoba, korupsi dan terorisme. Napi terorisme rencananya akan dipindah ke Lapas Pasir Putih Nusakambangan.
Baca Juga
Advertisement
Sudjonggo menjelaskan, selain yang dipindahkan, ada pula delapan orang napi yang ditempatkan di Lapas Terbuka Nusakambangan karena sudah memasuki masa asimilasi. Delapan orang ini ditempatkan di berbagai Lapas Terbuka, seperti Lapas Industri dan peternakan.
Pemindahan napi ini akan dilakukan secepatnya agar persiapan lainnya, seperti kelengkapan infrastruktur bisa segera dimulai. Namun, ia tak bisa memastikan kapan pemindahan itu selesai dilaksanakan.
"Kita sterilkan terlebih dahulu, jadi warga binaannya kita mutasikan. Gedung-gedung bloknya juga kita sterilkan. Hal-hal yang diperlukan dalam penempatan warga binaan pemasyarakat khusus bandar narkoba juga kita persiapkan," ujar Sudjonggo.
Selain pemindahan napi, untuk mengubah Lapas Batu menjadi Lapas Khusus Bandar Narkoba, beberapa persiapan dilakukan, antara lain, revitalisasi berbagai peralatan pemantau dan jammer atau pengacak sinyal. Lapas Batu juga akan akan menambah jumlah CCTV dan jammer untuk mengoptimalkan pengawasan melalui perangkat modern.
"CCTV akan ditambah. Yang rusak diperbaiki. Jammer juga akan ditambah di beberapa titik untuk menjamin agar tidak ada sinyal seluler masuk ke Lapas Batu. Tapi, jammer ini tidak akan menganggu warga sekitar," kata Sudjonggo.
Sudjonggo mengemukakan, lapas-lapas yang ada di Nusakambangan juga dipersiapkan sebagai penyangga Lapas seluruh Indonesia, terutama sejumlah Lapas di DKI dan sekitarnya yang sudah kelebihan penghuni. Lapas yang diprioritaskan adalah yang melebihi tiga kali kapasitas normal.
"Contohnya, Lapas Cipinang yang kini sudah berpenghuni 3.000 orang lebih, meski kapasitas normalnya hanya 1.000 orang. Napi Lapas Cipinang akan dipindah secara bertahap ke beberapa Lapas Nusakambangan," ucapnya.
Saksikan video menarik di bawah ini: