Sukses

Ampi Tanudjiwa Pilih Urus DKM Dekat Rumah daripada Saracen

Nama Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa tercantum di struktur Saracen, sindikat penebar ujaran kebencian. Dia pernah ikut Pilgub Banten.

Liputan6.com, Serang - Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa akan menuntut pihak yang telah mencantumkan namanya sebagai Dewan Penasihat Saracen bersama Eggi Sudjana.

"Itu fitnah. Mesti kita tuntut, dong," kata Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa, Jumat (25/8/2017).

Pria berusia 72 tahun yang pernah mencalonkan diri dalam helatan Pilgub Banten 2017 melalui jalur independen ini mengaku sehari-hari hanya menjadi pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Al-Hikmat, dekat kediamannya di Bogor, Jawa Barat.

"Ya pasti (Saracen) fitnah itu. Kalau urusan DKM masjid saya ngerti. Karena saya DKM Masjid Al Hikmat sama si Eggi. Ngapain udah tua, 72 tahun, urus-urus (Saracen) gitu," ucapnya.

Berdasarkan penelusuran, Mayjen (Purn) Ampi Tanudjiwa yang dikaitkan dengan kelompok Saracen sebagai dewan penasihat merupakan purnawirawan jenderal dari TNI AD yang pernah menjabat beberapa posisi penting.

Ia pernah menjadi komandan resor militer atau danrem pada 1995-1997, lalu menjadi Kepala Staf Kodam Wirabuana. Ia mendapatkan bintang duanya saat menjabat Wakil Komandan Diklat TNI di Bandung. Ampi juga pernah duduk sebagai anggota DPR RI mewakili Fraksi TNI/Polri saat masih ada dwifungsi ABRI.

Namanya kembali mencuat dalam perhelatan Pilgub Banten 2017. Dia bersama Yeyen Maryani mendaftarkan diri ke KPU Banten melalui jalur independen dengan menyerahkan 375 ribu fotokopi KTP, kurang dari syarat minimal KPU sebanyak 600 ribu.

Purnawirawan jenderal bintang dua itu pernah muncul saat sahabatnya, Mayjen (Purn) Kivlan Zen dan Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha ditangkap atas tuduhan makar. Ampi mengirimkan surat terbuka kepada Pepabri dan Kapolri yang memprotes penangkapan kedua sahabatnya tersebut.

Saksikan video menarik di bawah ini: