Sukses

Nuansa Berakhir Pekan di Chinatown Bandung

Cukup berkunjung saja ke Chinatown di Kota Bandung, maka Anda bisa berwisata bak di Tiongkok.

Liputan6.com, Bandung - Untuk berwisata ke kota bernuansa Negeri Tirai Bambu, Anda tidak perlu jauh-jauh datang ke negara aslinya. Cukup berkunjung ke Chinatown di Kota Bandung, maka Anda bisa berwisata bak di Tiongkok.

Lokasi Chinatown berada di Jalan Kelenteng No 41, sebuah kawasan yang dikenal sebagai salah satu titik penyebaran warga Tionghoa di Bandung sejak 1885. Di sana juga terdapat Vihara Satya Budhi yang menjadi tempat ibadah masyarakat Tionghoa.

Sama seperti pecinan di daerah lain di Indonesia, pada pecinan di kelenteng juga terdapat rumah-rumah dan toko. Bagi pengunjung yang ingin memasuki Chinatown Anda hanya harus membayar Rp 10 ribu dan Rp 20 ribu jika Anda berkunjung pada akhir pekan.

Harga itu terbilang murah, sebab Anda dapat merasakan suasana khas Tionghoa zaman dulu bahkan saat melewati pintu masuk. Di sebelah kiri, dekat pintu masuk, Anda akan melihat museum berisi lukisan dinding khas Tiongkok.

Begitu keluar dari museum, Anda akan disambut kios-kios berjejer. Beraneka kerajinan tangan, barang-barang antik, baju, dan aksesoris dijual di kios milik pedagang. Selain itu, sepanjang area ini Anda dapat mendengar alunan musik khas Tiongkok.

Salah seorang pemilik kios, Rizki (23), mengatakan sejak dibuka dua minggu lalu, Chinatown langsung diserbu banyak pengunjung. Terutama saat malam hari dan akhir pekan.

Di kiosnya, Rizki menjual berbagai cenderamata khas Jawa Barat, seperti angklung yang harganya mulai dari Rp 40-100 ribu. Selain itu, terdapat iket khas Sunda, kaus, dan cenderamata khas Tiongkok.

"Tempatnya strategis. Hanya saja tempat parkir kurang," kata Rizki, Rabu, 23 Agustus 2017.

Sementara itu, Direktur Operasional Chinatown, Audy Kusnadjaja, mengatakan pihaknya masih mencari solusi soal lahan parkir. Salah satunya berkoordinasi dengan para aparat daerah untuk membuatkan kantong-kantong parkir.

"Itu sudah dibahas sejak awal, karena parkir ini kita sadari jadi masalah. Kita lagi berkoordinasi dengan Pak Camat, dishub, hingga ketua RW. Kalau macet memang ada, tapi di sisi lain ada peningkatan ekonomi," katanya.

Salah seorang wisatawan, Anilawati (45), mengaku sangat penasaran dengan Chinatown. Perempuan asal Kalimantan Timur ini jauh-jauh datang ke Bandung bersama rekannya, Yati (42).

Salah satu yang membuatnya terkesan adalah jembatan merah yang menggantung di atas sebuah kolam. Keduanya lalu memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto sambil mengenakan baju kekaisaran yang disewa dari salah satu kios.

"Tempatnya bagus ya. Mengusung budaya khas Tiongkok. Saya tahunya dari berita di televisi dan langsung datang ke sini," kata Anilawati.

Harga sewa kostum tradisional hingga kekaisaran Tiongkok beragam. Mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu. Tergantung model yang diinginkan.

Melanjutkan perjalanan, terdapat kedai-kedai makanan berjejeran menghias sepanjang tempat ini. Titik yang tak kalah pentingnya adalah area bermain anak serta musala yang didesain dengan ornamen khas Tiongkok.

Satu hal yang perlu diperhatikan saat ke Chinatown adalah soal uang tunai. Di sini, makanan dan barang tidak bisa dibeli dengan uang tunai. Sebagai penggantinya, pengunjung membayar dengan debet. Namun di beberapa sudut tempat ini juga menyediakan jasa uang virtual yang diperoleh dengan membeli kartu dan isi ulang. 

 

Saksikan video menarik berikut ini!