Liputan6.com, Temanggung - Harga sapidi berbagai daerah mulai merangkak menjelang Idul Adha 1438 Hijriah. Kenaikan harga seiring tingginya permintaan sapi untuk hewan kurban.
Harga sapi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, naik antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor. Berdasarkan pantauan di Pasar Ternak Kranggan, Kabupaten Temanggung, Senin (28/8/2017), harga kambing/domba juga bergerak naik antara Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per ekor.
Seorang pedagang sapi, Sofyan, mengatakan harga sapi kualitas kurban terendah Rp 16 juta per ekor, kualitas sedang berkisar Rp 20 juta hingga Rp 22 juta per ekor, sedangkan yang lebih bagus di atas Rp 30 juta per ekor.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, masyarakat biasanya mencari sapi kurban ukuran sedang berkisar Rp 20 juta hingga Rp 22 juta. Mahal tidaknya sapi berdasarkan beratnya.
Seorang perdagang domba, Fuad, mengatakan harga domba paling rendah di pasar Rp 2,2 juta per ekor, kualitas sedang berkisar Rp 2,7 juta, dan harga tertinggi mencapai Rp 3,5 juta.
"Harga domba tertinggi bahkan bisa lebih dari Rp 4 juta per ekor untuk jenis tertentu," katanya, dilansir Antara.
Ia mengatakan dibanding hari biasa, harga ternak kurban menjelang Idul Adha lebih mahal. Domba yang harganya pada hari biasa Rp 3 juta sekarang menjadi Rp 3,4 juta per ekor.
"Pedagang tidak berani menaikkan harga terlalu tinggi, karena banyak pesaing. Kenaikan itu masih wajar," katanya.
Mayoritas warga membeli dengan kulitas sedang. Ada yang langsung dibawa pulang, tapi ada pula yang dititipkan dahulu dan diantar menjelang dipotong.
Sapi Naik KapalÂ
Harga sapi di daerah lain juga tergantung dengan lokasi daerah. Harga sapi kurban Idul Adha 1438 Hijriah di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, misalnya dibanderol Rp 30 juta per ekor.
Muhammad Rajib, pedagang sapi kurban di Kota Tarakan, menyebutkan harga sapi kurban terendah di Kota Tarakan sebesar Rp 17 juta. "Meskipun harga sapi kurban mahal, pemintaan pun tidak surut," kata Rajib.
Tingginya harga sapi untuk kurban di daerah itu disebabkan besarnya biaya operasional yang dibutuhkan karena didatangkan dari Sulsel. Ongkos pengiriman sapi dari Sulsel saat ini sangat tinggi, maka harga terpaksa melonjak signifikan.
Pengangkutan sapi dari Sulsel menggunakan kapal kayu ukuran besar ke daerah itu. Selama ini diangkut dari Parepare, Sulsel, ke Kabupaten Nunukan selanjutnya diangkut menggunakan kapal feri ke Kota Tarakan.
"Pengangkutan menggunakan kapal feri sudah dilarang sehingga dengan terpaksa diangkut menggunakan kapal kayu ukuran besar yang bisa muat puluhan ekor sapi," katanya.