Liputan6.com, Cirebon - - Kasatlantas Polres Cirebon, AKP Achmad Troy, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan kekuatan penuh untuk mengawal kelancaran lalu lintas di Pantura Cirebon.
"Kita tidak mau underestimate dan semua kekuatan sudah kita siapkan," kata Troy kepada Liputan6.com, Selasa (29/8/2017).
Dia mengatakan, dalam mengawal kelancaran lalu lintas di Pantura Cirebon, polisi akan berjaga di wilayah perbatasan Cirebon dan Kabupaten Kuningan, terutama pada hari H dan H+1 Idul Adha tahun 2017.
Advertisement
Dia memprediksi, di libur Idul Adha tahun ini, masyarakat dari luar Cirebon akan banyak berwisata ke Kabupaten Kuningan melewati jalur arteri. "Kami juga sudah plotting personel untuk pengamanan arus wisata ke Kabupaten Kuningan," ujar Troy.
Selain di kawasan perbatasan, polisi juga akan mengontrol arus lalu lintas di pintu Tol Palimanan Cipali. Kontrol itu terkait dengan daya tampung dan ruang gerak kendaraan di Tol Brexit.
Kontrol tersebut dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga arus selalu bisa berputar di ruang gerak Brexit yang terbatas. "Libur Idul Adha ini kan jatuhnya Hari Jumat dan masuk long weekend dan pasti orang berkumpul dan berlibur bersama keluarga di tempat wisata sedangkan terdekat di pantura di Kuningan," jelas Kapolres.
Baca Juga
Dalam mengawal kelancaran lalu lintas libur Idul Adha, 143 anggota Polres Cirebon diturunkan. Mereka turut pula dibantu 40 anggota Ditlantas dan personel Sat Sabhara Polres Cirebon.
"Termasuk personel Brimob akan kita sebar semua di sepanjang jalur dan back up seluruh wilayah polsek yang dilewati arus mudik," kata dia. Jika terjadi kepadatan hingga menimbulkan macet, polisi akan merekayasa lalu lintas.
Picu Kemacetan
Sementara itu, Dinas Perhubungan Jawa Barat menyatakan, empat lokasi pembangunan infrastruktur strategis, yaitu proyek LRT, KCIC, Simpang Susun Cikunir, dan double decker berpeluang memicu kemacetan saat masa perjalanan mudik Idul Adha mendatang.
Hal itu disebabkan masa perjalanan mudik Idul Adha tersebut bertepatan dengan liburan panjang yang dimulai pada Kamis sampai Minggu.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, dilakukan pengaturan di setiap pintu tol seperti di Cipali serta Cikarang Utama. Tol akan disesuaikan dengan peningakatan jumlah serta kepadatan kendaraan.
"Nah kalau pembangunan ini, enggak usah nunggu long weekend juga pasti akan macet. Khususnya di kilometer 37 sampai 47, kemudian juga dari kilometer 4 sampai 19," jelas Dedi Taufik di Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Dipenogoro, Bandung, Selasa, 29 Agustus 2017.
Dedi Taufik menjelaskan, pengaturan di pintu tol akan direncanakan standar operasional transaksi tidak lebih dari 10 detik, meski sudah dipermudah dengan kartu tol elektonik. Saat memasuki masa perjalanan mudik Idul Adha kata Dedi, pintu tol yang menggunakan kartu tol elektronik, diberlakukan juga dapat dilakukan pembayaran tunai.
"Nah, itu kan memudahkan pembayaran," ujar Dedi Taufik.
Dedi menambahkan, selain di pintu dan jalur jalan tol, antisipasi pemicu kemacetan juga dipantau dari beberapa lokasi istirahat (rest area) serta di SPBU.
Taufik melanjutkan, untuk jalur selatan Jawa Barat, yaitu jalur Bandung menuju Tasikmalaya dan Garut, Dinas Perhubungan akan bekerja sama dengan kepolisian untuk mengatur sistem buka tutup jalur di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung.
"Ya memang kan kemarin (mudik Lebaran) titik krusial ada di Limbangan," ucap Dedi.
Selama laju kendaraan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Idul Adha berkecepatan 20 kilometer per jam, hal itu bisa diklaim arus lalu lintas lancar. Diperkirakan peningkatan jumlah kendaraan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik Idul Adha terjadi pada Kamis malam.