Liputan6.com, Pekanbaru - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan terpaksa mengurungkan niat meninjau Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis. Sebab, helikopter yang ditumpangi Menteri ESDM tak bisa mendarat di daerah pesisir Provinsi Riau itu.
Ia mengatakan, tidak ada fasilitas memadai untuk pendaratan helikopter di pulau terdepan Riau yang menghadap Selat Malaka itu. Yang ada hanya sebidang lapangan yang dijadikan landasan darurat.
"Helikopternya (sempat) mendarat tapi takut ambles. Cari 2-3 lokasi juga keamanannya kurang," ucap Jonan di Gedung VIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Rabu (30/8/2017), dilansir Antara.
Akhirnya, Jonan dan rombongan dari PT PLN, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dan Wakil Ketua Komisi XI DPR Jon Erizal, hanya bisa memantau dari udara. Rombongan pun kembali ke Pekanbaru.
Baca Juga
Meski gagal menginjakkan kaki di Pulau Rupat, Menteri ESDM menekankan bahwa pemerintah pusat berkomitmen membangun daerah pesisir itu. Bersama rombongan, dia semula akan meninjau proyek kabel bawah tanah PLN yang dalam lima tahun terakhir terkendala di Rupat.
"Insyaallah sebelum akhir tahun ini selesai," ujar Jonan mengenai target penuntasan program kelistrikan itu.
Menurut Menteri ESDM, PLN sudah menyelesaikan pemasangan kabel di bawah laut sepanjang sekitar 40 kilometer dari Gardu Induk di Kota Dumai menuju Rupat. Setelah proyek itu selesai, listrik PLN akan bisa dinikmati 3.000 kepala keluarga (KK) di Pulau Rupat.
"Sumber energi listrik diambil dari Gardu Induk Dumai, dipasang kabel bawah laut sudah ada, tinggal jaringan tegangan menengah dan rendah untuk keliling masuk ke rumah-rumah," kata Menteri ESDM.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: