Sukses

Hampir 5 Ribu Ruang Kelas Sekolah di NTT Rusak Berat

Jumlah ruang kelas yang mengalami rusak berat terbanyak berada di jenjang sekolah dasar.

Liputan6.com, Kupang - Sarana dan prasarana menjadi salah satu penunjang kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah. Namun, hingga kini, masih banyak sekolah di Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan ruang kelas yang tidak layak. Bahkan, mayoritas rusak berat.

Berdasarkan data dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan NTT, untuk tingkat sekolah dasar (SD) sebanyak 3.757 ribu ruang kelas rusak berat, tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 822 ruang kelas rusak berat, sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 278 ribu ruang kelas rusak berat, dan sekolah menengah kejuruan (SMK) sebanyak 77 ruang kelas rusak berat

Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan NTT, Minhajul Ngabidin, mengatakan jumlah tersebut terdata pada 2016 dan saat ini sebagian sedang dalam perbaikan.

"LPMP melakukan pemetaan sekolah-sekolah dari segi sarana prasarana sesuai kewenangan LPMP. Pembangunan sekolah baru dan revitalisasi sekolah sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Sekolah SD dan SMP tanggung jawab kabupaten/kota, SMA/SMK tanggung jawab provinsi," ujar Minhajul kepada Liputan6.com, Kamis (31/8/2017).

Kurangnya sarana prasarana sekolah, menurut Minhajul, sangat berpengaruh bagi proses pembelajaran. "Tingkat kenyamanan rendah resiko keselamatan siswa membuat anak-anak tidak betah belajar di kelas," katanya.

Dia menambahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini proaktif menjaring informasi masyatakat soal kondisi sekolah.

"Kementerian pendidikan sudah bentuk tim untuk sekolah SD melalui website takola.ditpsd.net dan aplikasi bantu sekolah di www.bantusekolahku.kemdikbud.go.id bagi masyarakat yang ingin mengadu soal kondisi sekolah di daerahnya bisa mengaksesnya," tutur Minhajul.

Saksikan video menarik di bawah ini: