Liputan6.com, Batang - Menikmati udara pagi sembari menguji adrenalin melalui olahraga paralayang di Bukit Si Kuping, Desa Kerawang, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi tujuan wisata yang saat ini diburu penikmat olahraga ekstrem.
Berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), Bukit Si Kuping sangat cocok menjadi spot yang sangat menantang bagi atlet olahraga paralayang. Saat berada di atas bukit, kedua mata akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan Laut Jawa dan Hutan Alas Roban.
Spot wisata alam Bukit Si Kuping yang mulai populer dalam sebulan terakhir membuat pemerintah daerah setempat berencana mengembangkannya. Bupati Batang, Wihaji, bahkan mencoba langsung sensasi uji adrenalin olahraga paralayang di Bukit Si Kuping.
"Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa. Meskipun agak merinding, tapi sangat nyaman dan asyik," ucap sang bupati, usai mencoba paralayang di Bukit Si Kuping yang masuk wilayah PT Perkebunan Nusantara Siluwuk, Selasa pagi, 5 September 2017.
Baca Juga
Menurut dia, potensi wisata ini harus dikembangkan untuk para penikmat dan pencinta olararaga paralayang. Apalagi, Bukit Si Kuping dengan panorama yang indah ini sangat bersahabat sekali untuk olahraga ekstrem paralayang.
"Dengan angin yang selalu kencang mampu menerbangkan paralayang, sehingga kita merasa tertantang untuk mencobanya," ia menambahkan.
Sebagai kepala daerah, menurut Wihaji, Bukit Si Kuping akan dijadikan destinasi baru sebagai ikon pariwisata di Kabupaten Batang. Sekalipun paralayang tergolong mahal, namun selama punya ketertarikan, bagi penggila dan penghobi olahraga ini akan terasa sangat murah.
Wihaji menjelaskan, olahraga paralayang tidak mahal, asalkan punya sendiri peralatan seperti parasut dan peralatan lainnya meski awalnya cukup mahal. "Saya yakin pasti akan banyak orang yang suka dan akan ramai," katanya.
Advertisement
Spot Terbang Terbaik di Jawa
Bukit Si Kuping masuk dalam wilayah kepemilikan lahan PT PN Siwuluk. Maka untuk menjadikan destinasi pariwisata, pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan PT PN untuk menjalin kerja sama, serta dengan pihak induk organisasi Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
"Karena ini bukan saja olahraga, tapi punya nilai jual wisata yang bisa menggenjot memutarkan perekonomian," ujar Bupati Batang, Wihaji.
Nantinya, menurut Wihaji, banyak penonton atau pengunjung yang secara otomatis akan bermunculan pedagang dan ekonomi kreatif lainya untuk menunjang pariwisatanya.
Wihaji menuturkan, bila memang nantinya persyaratan untuk menjadi pusat sekolah maupun pusat latihan paralayang terpenuhi semua dan fasilitasnya, Infrastrukturnya tidak menutup kemungkinan akan bekerja sama dengan FASI untuk menggelar ajang bertaraf nasional.
"Karena sejumlah pilot paralayang mengatakan, Bukit Si Kuping bisa menjadi spot terbaik paralayang di Jawa Tengah," dia membeberkan.
Adapun pengelola Bukit Si Kuping, Setiadi mengatakan, lahan tersebut merupakan spot terbaik untuk paralayang yang memiliki kelebihan dengan area yang luas dan kecepatan angin yang cukup bagus. Kondisi ini mampu membawa paralayang terbang untuk melakukan manuver-manuver di udara.
"Selama ini banyak komunitas yang melakukan kegiatan dan latihan di sini," tutur dia.
Penjajakan kegiatan olahraga paralayang di Bukit Si Kuping, sudah dimulai sejak Agustus 2017 dengan melakukan survei.
Lokasi Terbaik dan Strategis
Bupati Wihaji pun mengklaim spot olahraga paralayang di Bukit Si Kuping merupakan lokasi terbaik terbang paralayang se-Jawa.
"Kata anggota FASI Jateng, Bukit Si Kuping ini jadi lokasi take off paling sempurna di Pulau Jawa. Karena lokasinya sangat mendukung tiupan angin lokal untuk menerbangkan parasut," kata dia.
Bukit Si Kuping yang masuk area perkebunan yang dikelola PT Perkebunan Siluwok merupakan tempat strategis untuk terbang paralayang. Selain dekat dengan lokasi jalur Pantura Alas Roban dan Jalan Tol Batang-Semarang itu, nantinya akan menyuplai panas untuk mengembangkan parasut.
"Karena aspal pantura Alas Roban dan jalan tol itu kan panas, maka akan berpengaruh pada kecepatan terbang paralayang. Dan juga panas dari aspal itu masuk ke parasut yang sudah mengembang," ia menjelaskan.
Advertisement