Sukses

Wali Kota Pekalongan Wafat Saat Istri dalam Perjalanan Pulang

Almarhum Wali Kota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid yang akrab disapa Alex itu, meninggalkan sang istri bersama dua anak kembarnya.

Liputan6.com, Pekalongan - Ratna Sofia Sunhadji, istri Wali Kota Pekalongan Achmad Alf Arslan Djunaid, tak kuasa menahan derai air mata. Malam itu tepat pukul 21.30 WIB, Kamis, 7 September 2017, ia baru tiba di rumahnya, Jalan Toba, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

Karena sedang berada di Jakarta, maka Ratna tak sempat menemani suaminya di saat-saat terakhir. Almarhum Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Alex itu, meninggalkan sang istri bersama dua anak kembarnya.

Sebenarnya, istri Wali Kota Pekalongan sudah dalam perjalanan pulang dari luar kota sebelum kabar duka itu diterimanya. Namun, takdir berkehendak lain.

Sore itu, saat dalam perjalanan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, menuju ke Kota Pekalongan, Ratna mendapatkan kabar dari kerabatnya. Kerabat tersebut mengabarkan bahwa suami tercintanya telah pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik.

Adapun kedua putri kembar Achmad Alf Arslan Djunaid masih duduk di bangku sekolah dasar, yakni Amadea Revalana Djunaid dan Amadea Alena Djunaid. Keduanya yang berada di rumah saat almarhum ayahnya jatuh sakit.

Kedua putri kembarnya itu yang sempat beberapa jam sebelum meninggal dunia, Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB, menemani ayahnya di rumah selepas pulang dari dinas luar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di rumah duka, istri Alex berupaya tetap tegar saat melihat suami tercintanya sudah terbujur kaku di dalam peti jenazah di rumahnya sendiri.

Kedua matanya yang sudah terlihat bengkak karena mungkin terlalu lama meneteskan air mata selama perjalanan menggunakan kereta api dari Jakarta-Pekalongan. Tak banyak perkataan yang keluar dari mulut sang istri.

"Innalillahiwainnailaihirojiun..bapak..," ucap sang istri sembari duduk di dekat peti jenazah suami yang paling dikasihinya itu.

Ucapan doa-doa dari para pelayat yang terus berdatangan, begitu juga yang dilakukan sang istri almarhum yang terus memanjat doa untuk kelapangan sang suami tercinta.

Bahkan, Kustiningsih, ibunda almarhum nampak kebingungan saat tiba di kediaman rumah duka. Karena sudah sepuh atau berusia lanjut, sang ibunda almarhum lebih banyak diam.

Datang ke rumah duka, ibunda Wali Kota Pekalongan itu diantarkan sebuah mobil berwarna perak. Karena tak mampu berjalan, ibunda masuk ke dalam rumah duka dengan didorong menggunakan kursi roda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jenazah Dimakamkan di Pesantren Milik Keluarga

Jenazah Wali Kota Pekalongan, Achmad Alf Arslan Djunaid, akan dimakamkan selepas salat Jumat nanti. Para pelayat bakal mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir di tempat pemakaman di dekat Pondok Pesantren Djunaid atau Kompleks Ponpes Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan.

Kepala Bagian Humas Kota Pekalongan, Arif Karyadi menjelaskan, pesantren tersebut adalah milik keluarga besar sang wali kota. Rencananya, jenazah Wali Kota Pekalongan dimakamkan pada Jumat (8/9/2017) sore sekitar pukul 14.00 WIB.

"Nanti sebelum dikebumikan usai salat Jumat, akan disalatkan dulu di Masjid Kauman dan di lokasi sana juga," ucap Arif kepada Liputan6.com, Kamis malam, 7 September 2017.

Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Alex itu mengembuskan napas terakhir di ruang perawatan IGD RSUD Bendan, Pekalongan, Kamis, 7 September 2017, sekitar pukul 15.30 WIB.

Arif Karyadi menjelaskan, sebelum meninggal dunia, Alex baru saja pulang menghadiri Forum Kota Kreatif di Makassar, Sulawesi Selatan.

Alex baru saja tiba di Kota Pekalongan, Kamis siang sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu, sang wali kota langsung pulang ke kediamannya di Jalan Toba, Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.

"Sampai sini (Pekalongan) pak wali kota langsung pulang untuk tidur istirahat sebentar. Karena pukul 13.00 WIB ada rapat di kantor," ujar Arif di rumah duka.

Tiba-tiba selepas salat zuhur sekitar pukul 13.00 WIB, Wali Kota Pekalongan ditemukan tertelungkup di lantai kamar mandi kamar di kediamannya oleh ajudannya.

"Saat itu orang di rumah pak wali kota langsung menelepon pihak RS Bendan. Bapak langsung dilarikan ke RS," Arif Karyadi memungkasi.