Sukses

Sebulan Usai Vaksin MR, Wajah Siswa SD di Cianjur Membengkak

Ayah siswa SD yang menderita sakit usai disuntik vaksin MR mengatakan sebelum pemberian vaksin, hanya leher anaknya yang bengkak.

Liputan6.com, Cianjur - Seorang siswa SDN Sukamukti, Desa Cipetir, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Alwin Ardiansyah (11), mengalami pembengkakan di wajah dan gangguan pada ginjal usai mendapatkan vaksin campak dan rubela (vaksin MR).

Aliansyah (36), ayah Alwin, mengatakan anaknya mengeluhkan sakit usai mendapatkan vaksin MR yang dilaksanakan di sekolah. Mata bocah SD itu sayup dan wajah membengkak.

"Saya langsung membawa Alwin ke puskesmas karena wajahnya bengkak-bengkak, selanjutnya dirujuk ke RSUD Cianjur," katanya, dilansir Antara, Jumat (8/9/2017).

Dia menjelaskan sebelum divaksin, anaknya memang mengidap penyakit bengkak pada leher. Namun, setelah divaksin, bagian tubuh lain ikut membengkak. Setelah mendapatkan perawatan medis, diketahui anaknya mengalami gangguan pada ginjal.

"Harapan kami Alwin dapat sembuh kembali seperti semula. Kami juga berharap semoga ada bantuan dari dinas terkait di Pemkab Cianjur karena kami bukan dari kalangan keluarga mampu untuk membayar pengobatan. Untuk makan selama menunggu Alwin saja kami meminjam," kata dia.

Terkait hal itu, Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, membantah jika sakit yang diderita Alwin disebabkan vaksin MR yang diberikan satu bulan sebelumnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Agus Haris, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan dugaan dampak dari vaksin MR itu.

Dia menilai Alwin mengalami sakit bukan karena vaksin, tapi karena penyakit yang diderita sebelum mendapatkan vaksin.

Ia mengatakan dampak dari vaksin biasanya panas. Tapi kalau yang sedang sakit parah dengan sistem kekebalan tubuh lemah, pastinya ada efek lain.

"Untuk kasus yang menimpa Alwin bukan karena vaksin," katanya.

Ia menyatakan pihaknya sudah membawa Alwin berobat. Agus menjanjikan keluarga akan dibebaskan biaya selama menjalani penanganan medis di RSUD Cianjur.

"Kami sudah menginstruksikan pada tenaga medis yang melakukan vaksin untuk tidak menyuntik anak yang sedang demam, flu, atau batuk," Agus menandaskan.