Liputan6.com, Malang - Padang rumput atau sabana di "Bukit Teletubies" kawasan Gunung Bromo terbakar, Senin siang tadi. Cuaca kering dan panas di kawasan tersebut menyulitkan upaya pemadaman yang sedang dilakukan oleh petugas.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat mengatakan, informasi awal sabana Gunung Bromo terbakar itu diketahui saat munculnya titik api kali pertama sekitar pukul 11.00 WIB.
"Kita masih mengupayakan pemadaman, belum sampai mengidentifikasi penyebabnya dan luasan yang terbakar. Tapi cuaca di savana kering sekali," kata Sarif dikonfirmasi di Malang, Jawa Timur, Senin (11/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
Upaya pemadaman dilakukan secara manual bersama tim gabungan dari BB TNBTS, kepolisian, TNI dan masyarakat sekitar. Agar api tak semakin meluas, salah satu cara yang dilakukan adalah membuat sekat bakar.
"Kami berupaya melokalisir penyebaran dan pemadaman api. Ini adalah kebakaran pertama di tahun ini," ujar Sarif.
Kawasan sabana di Gunung Bromo hampir setiap tahun selalu terbakar, terutama saat musim kemarau panjang. Catatan Liputan6.com, salah satu peristiwa kebakaran terbesar di taman nasional itu terjadi pada 2014 silam. Saat itu, sekitar 1.500 hektare sabana hangus terbakar.
Kebakaran di sabana di Gunung Bromo mengancam keanekaragaman hayati di kawasan itu. Satwa yang menghuni padang rumput itu misalnya burung cici padi (Zitting cisticola), kipasan (Rhipidura javanica), dan burung apung tanah (Anthus novaeseelandiae).
Saksikan video pilihan di bawah ini: