Liputan6.com, Malang - Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah membuat sekitar 75 hektare lahan hangus terbakar. Meski kebakaran kawasan Padang Sabana Bukit Teletubies Gunung Bromo sudah dipadamkan, tapi api masih berkobar di tebing Bantengan.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS, Sarif Hidayat mengatakan, tingkat kemiringan di tebing Batengan yang mencapai 90 derajat menyulitkan upaya petugas memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo tersebut.
"Medan di tebing Bantengan sangat curam. Faktor keamanan petugas di lapangan harus juga diperhatikan," kata Sarif di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/9/2017).
Advertisement
Baca Juga
BB TNBTS belum bisa memastikan penyebab utama kebakaran tersebut. Dugaan sementara, sabana kering yang mudah terbakar saat cuaca panas menjadi penyebab utama terjadinya kebakaran. Faktor kelalaian manusia juga diduga turut andil terjadinya peristiwa itu.
"Tapi, kami masih belum bisa pastikan apa penyebab utamanya. Sekarang upaya pemadaman lebih dulu," tutur Sarif.
Sejauh ini ada sekitar 100 personel gabungan yang terlibat upaya pemadaman tersebut. Pemadaman dilakukan secara manual, membuat sekat bakar agar api tak terus meluas. Kerugian utama dari peristiwa ini adalah rusaknya vegetasi dan terancamnya habitat satwa.
"Kerugian tentu nilai ekologis karena ada vegetasi yang rusak terbakar. Secara ekologis, habitat di kawasan yang terbakar itu juga ikut terganggu," ucap Sarif.
Meski demikian, BB TNBTS tetap mengizinkan wisatawan untuk datang ke kawasan Gunung Bromo. Apalagi, titik lokasi kebakaran itu bukan menjadi salah satu titik tujuan wisatawan. Namun, pengunjung tetap diminta untuk waspada dan menjauhi lokasi kebakaran.
"Belum ada kesimpulan untuk menutup secara keseluruhan karena lokasi yang bisa dikunjungi wisatawan itu tak terdampak kebakaran," ujar Sarif.
Saksikan video pilihan berikut ini: