Sukses

Sosok di Balik Suara Omelan CCTV di Bandung

Tujuh petugas ATCS secara bergantian setiap hari memantau kondisi lalu lintas di sejumlah persimpangan Kota Bandung.

Liputan6.com, Bandung - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Jawa Barat, menerapkan Area Traffic Control System (ATCS) atau Sistem Pengendali Lampu Lalu Lintas. Sistem ini berfungsi untuk mempermudah memonitor atau memantau sejumlah persimpangan lalu lintas di Bandung.

Pusat pengendalian sistem tersebut berada di Kantor Command Centre ATCS Dishub Kota Bandung, Jalan Aceh. Di ruangan ini, terdapat 22 perangkat komputer dan dua layar berukuran besar yang memperlihatkan kondisi lalu lintas di Bandung. Terdapat tujuh petugas yang secara bergantian setiap hari, mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB.

Soal tugas, para operator ada yang memantau puluhan persimpangan yang telah dipasang CCTV (kamera pengawas) dan alat pengeras suara. Mereka tak segan untuk menegur bila ada pengendara yang melanggar lalu lintas.

Robby Surya Prialdi (24), salah seorang petugas ATCS, menuturkan tugas operator tak bisa dibilang mudah. Dia mengisahkan, tak sedikit pengguna jalan yang telah ditegur melalui pengeras suara malah mengabaikan imbauan.

"Kalau kita mengimbau ada saja yang tidak mendengar. Ada juga yang malah mengolok-olok sampai ngacungin jari tengah," ucap Robby saat ditemui Liputan6.com, di ruangan ATCS, Selasa, 12 September 2017.

Namun, tak sedikit pengendara yang masih kebingungan dengan keberadaan pengeras suara. "Ada yang ketawa saat diingatkan, tapi mau juga mundur dari stop line. Di waktu lain ada juga yang enggak engeh dengan peringatan yang kita sampaikan," tutur dia.

Adapun pelanggaran yang dilakukan pengendara diakui Robby terjadi hampir di semua titik persimpangan. Misalnya, persimpangan Jalan Pahlawan dan persimpangan Jalan Cimuncang.

Menurut dia, rata-rata bentuk pelanggaran berupa kendaraan melewati batas stop line, tidak memakai helm dan boncengan lebih dari satu orang. Sedangkan rentang waktu terjadinya pelanggaran lalu lintas di Bandung, rata-rata terjadi sore hingga malam hari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pemotor Tak Pakai Helm Kaget

Belum lama ini, ATCS Kota Bandung melalui akun Instagram-nya mengunggah video mengenai seorang siswi SMA yang dibonceng sepeda motor oleh temannya, tapi tidak menggunakan helm. Petugas ATCS kemudian menegur dua pelajar tersebut melalui pengeras suara di CCTV.

Video itu pun langsung viral dan menjadi perbincangan hangat warganet. Namun, selain video tersebut, ATCS Kota Bandung kerap mengunggah video di balik layar asal suara yang muncul di perempatan.

Pengawas transportasi ATCS Kota Bandung, Budi Sutomo, menjelaskan pihaknya menjalankan tugas pemantauan dengan menggunakan CCTV.

"Terdapat 41 kamera monitor dan pengendalian lalu lintas dan 150 kamera CCTV yang hanya dilakukan untuk monitoring saja," ucap Budi ditemui di ruang kerjanya, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa, 12 September 2017.

Kamera tersebut, menurut Budi, beresolusi dua megapixel. Lima di antaranya sudah diperbarui menjadi empat megapixel. Kamera-kamera tersebut disebar di perempatan Cibaduyut, Pasirkoja, Pasirkaliki, Merdeka, dan gerbang Tol Pasteur.

Khusus di perempatan Cibaduyut, Dishub Kota Bandung menempatkan petugas jaga. Petugas dapat langsung menindak pelanggar lalu lintas meski bukan menilang.

"Kecuali di perempatan Cibaduyut, kita lakukan teguran lewat pengeras suara kepada yang melanggar. Untuk yang di Cibaduyut, ada petugas bisa kita panggil lewat radio operator," Budi menjelaskan.

Petugas di ATCS berjumlah 14 orang yang dibagi menjadi dua sif atau giliran kerja. Shift pertama mulai dari pukul 06.00 hingga 13.00 WIB. Sedangkan, shift berikutnya bekerja dari pukul 14.00 hingga 20.00 WIB. Mereka bekerja setiap hari.

Tak hanya dilengkapi komputer dan monitor, di ruang ATCS terdapat layar besar yang bisa memantau 16 titik kamera sekaligus. Selain itu, operator juga bisa langsung memantau bus kota.

Menurut Budi, pemantauan lalu lintas Bandung melalui ATCS sudah digelar sejak 2012. Hanya saja, warga baru menyadari belakangan ini.