Sukses

Kabar John Kei Mualaf, Ini Keterangan Kalapas Nusakambangan

Kabar Jonh Kei mualaf bermula dari unggahan akun facebook atas nama Hanny Kristianto.

Liputan6.com, Cilacap - Akhir-akhir warganet dibuat heboh dengan kabar mualafnya preman kelas kakap, John Kei alias John Refra Kei, yang kini dibui di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Kabar santer itu bermula dari unggahan akun facebook atas nama Hanny Kristianto.

Dalam unggahannya 13 September 2017, pukul 16.56 WIB, Hanny bercerita bahwa John Kei, yang digambarkan sebagai 'God Father of Jakarta', telah mualaf. Ia juga menceritakan kebaikan John Kei, di luar tampang beringasnya sebagai preman yang memiliki ribuan anak buah.

Unggahan itu sontak menjadi viral. Hingga Sabtu sore pukul 14.24 WIB, unggahan itu telah disukai lebih dari 9.900 warganet dan dibagikan oleh lebih dari 4.400 pengguna facebook.

Terkait kabar itu, dihubungi Liputan6.com, Kepala Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Supriyanto membantah kabar John Kei telah menjadi mualaf. Menurut dia, berita tersebut tak benar.

"Wah berita hoax itu. Wong, mereka saja masih di gereja kok," ujar Supriyanto, Sabtu (16/9/2017) sore.

Menurut dia, hingga kini tak ada kabar itu di dalam penjara. Buktinya, John Kei masih beribadat dalam kegiatan kebaktian rutin seluruh napi Lapas Permisan. Bahkan dia menyebut, John Kei adalah penganut kristiani yang baik dan cukup rutin mengikuti kebaktian dan doa bersama.

"Di Lapas, kehidupan keagamaannya rajin ke gereja. Kalau ada kebaktian rutin dia selalu ikut. Kalau kebaktian atau kegiatan bersama-sama selalu ikut. Kalau kita ada hari Rabu, ada hari Sabtu. Tergantung dari pembina rohaninya kan, dari luar. Kalau yang berdoa tiap sore, kadang ikut kadang tidak," ujarnya.

Namun, dia pun tak bisa memastikan, apakah ada niat John Kei masuk Islam. Yang jelas, hingga kini John Kei belum mengutarakan keinginannya.

"Kalau setau saya, saya kan di dalam, saya sering bersama dengan dia. Dia juga sering ke gereja. Dia juga tidak ikut kegiatan agama Islam," Supriyanto menerangkan.

Foto John Kei yang diunggah oleh akun Hanny Kristianto dan dikabarkan mualaf. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo).

Rupanya, kabar John Kei masuk Islam juga belum didengar oleh Kepala Pembina Rohani Islam Lapas Nusakambangan, KH Hasan Makarim. Ia juga belum menerima permintaan dari lapas atau mendengar niat John Kei menjadi mualaf. Hal itu menurutnya juga sudah dikonfirmasi oleh Kepala Pembina Lapas Permisan, yang menyebut belum ada permintaan dari yang bersangkutan.

"Saya sempat bertemu dengan semua Kalapas dan tidak ada perbincangan yang menyinggung soal itu. Saya juga sempat telwpon bagian pembinaan, juga mereka tidak tahu. Senin besok saya ke NK dan coba akan saya tanyakan kebenaran kabarnya lagi," Hasan menjelaskan, ketika dihubungi wartawan.

Menurut Hasan, jika seorang napi ingin berpindah agama, maka ia musti mengutarakan niatnya itu ke pihak lapas dan rohaniwan yang bertugas. Selain itu, diperlukan keterangan resmi dari Kementerian Agama. Prosedur baku itu dilakukan lantaran tiap agama memiliki pembina rohani sendiri, dan terkait dengan pelayanan keagamaan.

"Sejauh ini saya katakan berita itu tidak benar," Hasan menegaskan.

Informasi yang dihimpun, John Kei adalah narapidana yang didakwa membunuh Tan Harry Tantono, Direktur Sanex Steel, pada 2012 lalu. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) menjatuhkan vonis 12 tahun penjara kepada John Kei pada 27 Desember 2012. Namun, di tingkat kasasi, Mahkamah Agung (MA) justru menjatuhkan hukuman yang lebih berat, dari 12 tahun menjadi 16 tahun penjara.

Saksikan video pilihan berikut ini!