Sukses

27 Siswa Diduga Keracunan Makanan, Polres Kupang Periksa Kepsek

Polres Kupang juga memeriksa tukang masak dan penjaga sekolah terkait dugaan keracunan makanan puluhan siswa.

Liputan6.com, Kupang - Penyidik Polres Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur, telah memeriksa Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO) Flobamora usai insiden 27 siswa yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan pihak sekolah.

"Kami sudah periksa tiga orang, yakni kepala sekolah, tukang masak, dan penjaga sekolah," ucap Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, AKP Alnofriwan Zaputra, kepada Liputan6.com, Sabtu, 16 September 2017.

Saat ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi NTT. "Kita tunggu hasil pemeriksaan BPOM, jika ada unsur keracunan maka kita akan dalami pemeriksaannya," kata Alnofriwan.

Adapun Kepsek SKO, Lamber Hurek mengaku sudah diperiksa polisi. Menurut Lamber, makanan yang disajikan untuk siswa disediakan oleh pihak ketiga dan diolah sendiri oleh tukang masak di sekolah.

Dia juga membantah bahwa sebelumnya siswanya juga pernah mengalami keracunan. "Ini kejadian pertama, selama ini tidak pernah ada kejadian seperti ini," ujar Lamber kepada Liputan6.com.

Sebelumnya, ia menjelaskan, ada dua siswa dilarikan ke rumah sakit. Namun, keduanya menderita sakit lambung, bukan karena keracunan makanan.

Dia menambahkan, sebagian siswa terkena sakit lambung bukan karena pihak sekolah lambat memberi makan, melainkan kelalaian mereka sendiri.

Saat ini, sebanyak 11 dari 16 siswa yang dirawat intensif di rumah sakit diduga akibat keracunan makanan, sudah dipulangkan.

"Ada 27 yang kena, hari pertama, 11 dipulangkan usai pemeriksaan dan 16 dirawat intensif. Sekarang lima sudah diperbolehkan pulang sehingga masih sisa 11 siswa," kata Lamber.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Puluhan Siswa Muntah-Muntah

Sebelumnya, sebanyak 27 siswa SKO Flobamora Kupang, NTT, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan yang disediakan pihak sekolah, Jumat, 15 September 2017, sekitar pukul 09.00 Wita.

Usai makan, puluhan siswa tersebut muntah-muntah. Pihak sekolah kemudian melarikan para siswa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

Kepsek SKO, Lamber Hurek mengatakan, para siswa saat ini sudah mendapat perawatan intensif di rumah sakit.

"Kami menyerahkan penanganannya kepada pihak rumah sakit dan juga pihak keamanan," ujar Hurek kepada Liputan6.com, Jumat, 15 September 2017.

Adapun Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, AKP Alnofriwan Zaputra mengatakan, setelah mendapat perawatan medis, 11 siswa sudah diperbolehkan pulang, sedangkan 16 siswa lainnya masih dirawat insentif di rumah sakit.

"Kami masih mendalami kejadian ini dan belum memeriksa pihak sekolah. Untuk sementara, diduga karena keracunan makanan," kata Alnofriwan, saat itu.

Hingga kini, Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi NTT tengah meneliti makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut, apakah benar mengandung racun atau tidak.